Peristiwa kebakaran ini membuat warga sekitar resah. Dinas Kebakaran Kabupaten Gianyar menerjunkan tiga armada untuk memadamkan api. Mereka bekerja memadamkan api dan melakukan pembasahan di seputaran gunung sampah untuk mencegah api meluas hingga matahari mulai terbit.
Untuk menjinakkan api yang melahap gunungan sampah itu, petugas pemadam kebakaran menggunakan teknik menyedot lempar air irigasi. Kebakaran TPA Temesi ini telah terjadi untuk kesekian kalinya. Dan kebakaran pada dini hari barusan termasuk yang terparah sejak kebakaran yang terjadi Februari 2019 lalu.
Pasalnya, peristiwa kebakaran sebelumnya di lokasi tersebut hanya berupa bara di dalam tumpukan sampah. Yang terlihat hanya kepulan asap. Kali ini, bara api yang terpendam berbulan-bulan itu mencapai permukaan. Letusan kaleng maupun botol mengandung gas memercikkan api ke segala arah.
Akibatnya, ratusan titik api tidak terhindarkan hingga membuat was-was warga. Terlebih titik-titik api kecil sudah mengepung bangunan gudang pemilahan sampah. Warga pun datang ke lokasi. “Kami lihat dari kejauhan ada sinar terang di sekitar TPA Temesi. Karena itu kami cek ke sini,” ujar seorang warga di lokasi.
Warga bernama Angga itu pun kemudian bergegas memanggil warga lain. Awalnya, dia dan beberapa teman coba memberi tahu petugas jaga yang biasanya stand by di lokasi. Namun, ternyata sedang mudik. Dalam kondisi panik, mereka berinisiatif menayangkan peristiwa ini melalui siaran langsung di sosial media.
Alhasil, tayangan itu mendapat respons dari pihak terkait. Di antaranya dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar. Melihat pergerakan sejumlah unit mobil pemadam, aparat kepolisan dari Polsek Kota Gianyar pun turun ke lokasi untuk memastikan musibah itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Dari koordinasi petugas kepolisan dan pemadam kebakaran, dari area seluas satu hektar lebih itu, pemadaman difokuskan pada titik pusat dan memotong penyebaran api ke fasilitas di lokasi. “Syukurlah, petugas damkar bisa segera mengambil langkah efektif,” kata Kanit Patroli Polsek Kota Gianyar, Ipda IB Putranda.
Dia mengatakan, terkait kebakaran ini, pihaknya akan meminta keterangan dari instansi terkait mengingat kebakaran ini telah terjadi berulang kali dan dikeluhkan oleh masyarakat sekitar hingga beberapa desa terdekat. Menurut warga, kepulan asap di TPA Temesi itu telah terjadi sejak bulan Februari 2019 lalu.
Namun, kebakaran yang terjadi kali ini dinilai sedikit janggal, karena hari Minggu (09/06/2019) malam sekitar pukul 23.00 Wita, tidak terlihat ada kepulan asap tebal di sekitar lokasi. Namun, terlihat aneh ketika api tiba-tiba muncul ke permukaan dan hampir merata ke seluruh gundukan sampah yang ada di TPA itu.
Bukan rahasia lagi jika sejumlah petugas di bagian pemilahan juga kerap membakar sampah di sebelah gudang. Kepala UPTD Persampahan DLH Kabupaten Gianyar, I Ketut Bambang Suandi, yang turut memantau proses penjinakkan api juga mengaku tak habis pikir dengan adanya kebakaran di TPA tersebut.
Sebab, beberapa jam sebelumnya, pihaknya tidak melihat tanda-tanda akan terjadi kebakaran. Saat penutupan portal sekitar 21.00 Wita, tidak terlihat adanya kepulan asap yang menonjol. Namun, tiga jam kemudian, dirinya menerima laporan kobaran api besar dan banyak titik api di hampir semua area TPA.
Pihaknya menduga, ada hembusan angin malam yang memicu kobaran api dari bara yang terus berkobar di balik tumpukan sampah. “Bulan sebelumnya, kepulan asap di area tebing sungai, namun kobaran api justru di area besar yang seluas satu hektar ini,” terang Bambang Suandi mengenai kejadian ini. (ata)