BANGLI | patrolipost.com – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangli tergolong tinggi. Buktinya, mengacu data dari Dinas Kesehatan Bangli dari bulan Januari hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 255 kasus. Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kesehatan Bangli guna menekan terjadi lonjakan kasus, salah satunya lewat kegiatan foging.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bnagli, I Nyoman Sudarma saat dikonfirmasi terkait jumlah kasus DBD mengatakan berdasarkan data dari tiap-tiap Puskesmas hingga bulan Mei tercatat sebanyak 255 kasus. Pada bulan Januari kasus DBD tercatat sebanyak 38 kasus dan pada bulan Februari jumlah kasus DBD meningkat menjadi 56 kasus. Pada bulan Maret terdata sebanyak 49 kasus, pada bulan April sebanyak 59 kasus dan pada bulan Mei sebanyak 53 kasus.
”Kasus DBD tersebar di empat kecamatan, namun terbanyak terjadi di Kecamatan Bangli,” ujar Nyoman Sudarma, Rabu (11/6/2025).
Lanjut Nyoman Sudarma walaupun terjadi ratusan kasus, namun tidak sampai merengut korban jiwa.
Menurutnya kasus DBD muncul karena di Bali semua daerah masuk endemis DBD. Khusus Bangli berkaca dari kasus yang terjadi lebih banyak pasien DBD bekerja di luar Bangli seperti Badung, Gianyar dan Denpasar. Selain itu muncul kasus DBD juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.
”Cuaca panas dan turun hujan tiba-tiba mempercepat proses indukan nyamuk Aides Aagepty yang merupakan jenis nyamuk kosmopolitan yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah,” kata Kabid asal Tabanan ini.
Kata Nyoman Sudarma untuk pencegahan dan penanggulangan DBD dilakukan lewat kegiatan pembersihan lingkungan agar tidak ada breading place (tempa perindukan nyamuk).
Selain itu cara yang ditempuh yakni melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap memelihara kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal dan menjaga imunitas diri agar tetap sehat.
”Untuk memutus penularan juga dilakukan aktivitas foging dan pada tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran foging sebesar Rp 180 juta,” jelas Nyoman Sudarma. (750)