Rawan Laka, DPRD Bangli Minta Simpang Pludu Dilengkapi Marka Jalan

lakalantas
Salah satu laka lantas yang terjadi di simpang Pludu,Kintamani. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Kasus kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di simpang empat Pludu, Kintamani. Bahkan dalam hitungan sepekan telah terjadi 4 kali laka lantas. Meminimalisir terjadinya kecelakaan, anggota DPRD Bangli I Wayan Sutama mendesak pemerintah melengkapi jalur tersebut dengan marka jalan yang memadai.

Kata Wayan Sutama memang kerap terjadi kecelakaan di perempatan Pludu. Dalam hitungan sebulan bisa terjadi 4 sampai 5 kali kasus laka lantas.

Bacaan Lainnya

”Sudah tidak terhitung kasus laka yang terjadi di perempatan Pludu, selain timbulkan kerugian material yang besar juga beberapa orang jadi korban,” ungkap Wayan Sutama, Senin (11/11/2024).

Menurut politisi Golkar ini kondisi perempatan Pludu yang berlokasi di perbatasan antara Desa Kintamani dengan Bayung Gede tersebut memang sangat rawan. Sebab kondisi jalan dari Timur (Bayung Gede) agak menanjak dan berbelok, sehingga terkesan tidak ada perempatan dan kendaraan langsung meluncur ke Barat. Kondisi ini sangat berisiko terutama bagi pengendaraan yang baru pertama kali melintasi jalur tersebut.

Kata Wayan Sutama sejatinya sebelum perempatan telah terpasang rambu, namun ada kesan pengguna jalan cenderung tidak menghiraukan atau lalai.

”Kalau kondisi jalan sangat mulus, kecelakaan terjadi lebih dikarenakan faktor kelalaian,” ungkap mantan Perbekel Kintamani ini.

Meminimalisasi terjadinya kecelakaan pihaknya mendesak pemerintah melengkapi jalur tersebut dengan marka jalan dalam bentuk pita penggaduh. Fungsi dari marka ini untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi dan mengurangi kecepatan kendaraan.

”Jika kendaraan melintasi pita penggaduh pengendaraan akan diingatkan oleh getaran dan suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan, makanya pita penggaduh dipasang sebelum perempatan,” ungkap Wayan Sutama.

Selain dilengkapi pita penggaduh jika memungkinkan jalur berbahaya tersebut dilengkapi lampu kuning tanda hati-hati.

“Nanti akan kami sampaikan kondisi ini dalam rapat kerja dengan Dinas Perhubungan,” kata Wayan Sutama. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.