BANGLI | patrolipost.com – Pandemi Covid-19 berimbas menurunnya jumlah nominal bantuan yang diterima subak di wilayah kelurahan Kabupaten Bangli hingga 50 persen dari tahun–tahun sebelumnya.
Kabid Adat dan Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, Putu Candra Rahadi saat dikonfirmasi terkait bantuan subak yang turun, menjelaskan adanya penyesuaian anggaran tahun 2021. “Pemerintah provinsi melakukan penyesuaian anggaran terkait penanganan Covid-19,” ujarnya, Senin (19/4/2021).
Bantuan keuangan untuk subak dan subak abian di wilayah kelurahan sebesar Rp 500 juta. Jika sebelum bantuan Rp 50 juta per tahun per subak. Dengan adanya penyesuaian anggaran makan bantuan yang diterima subak menurun.
Kata mantan Lurah Cempaga ini, untuk wilayah kelurahan di Kabupaten Bangli ada 20 subak. Sebelumnya bantuan subak dalam setahun Rp 1 miliar. Dengan ada penyesuaian anggaran, maka tahun ini bantuan subak Rp 500 juta.
“Anggaran Rp 500 juta dibagi untuk 20 subak di Kelurahan. Setiap subak hanya menerima Rp 25 juta,” ungkapnya.
Sementara terkait bantuan subak di desa, mantan Lurah Cempaga ini menyampaikan jika pihaknya belum menerima surat terkait penyesuaian anggaran untuk desa. “BKK kepada desa juga ada, tapi kami belum menerima informasi lebih lanjut,” sebutnya.
Putu Candra Rahadi menambahkan, pemanfaatan dana hibah sesuai petunjuk teknis. Subak melaksanakan kegiatan yang mendapat rekomendasi.
Di sisi lain, salah seorang pengurus subak mengatakan, dengan turunnya bantuan kepada subak tentu kegiatan yang dapat dijalankan jadi terbatas. Namun demikian, pihaknya memahami penurunan bantuan tersebut.
“Kami paham, karena dana juga untuk penanganan Covid-19. Dengan kondisi dana terbatas, tentu kita akan merancang kegiatan mengacu ketersediaan dana,” ujarnya. (750)