Rencana PLN Bangun Gardu Induk Ditolak Warga Celukan Bawang

SINGARAJA | patrolipost.com – Warga Banjar Dinas Pungkukan, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak mengaku takut dan resah atas rencana PLN membangun gardu induk berkapasitas besar dekat pemukiman mereka. Ketakutan itu diungkapkan dalam bentuk spanduk yang terpasang di pintu masuk lahan eks Kampung Barokah yang kini menjadi milik PLN.

Warga mengaku ketakutan atas rencana itu mengingat lokasi kampung mereka dengan rencana gardu induk yang dibangun PLN sangat deket dengan pemukiman mereka.

“Sejak awal kami sudah sampaikan penolakan (pembangunan gardu induk, red) dengan alasan sangat dekat dengan pemukiman,” jelas tokoh masyarakat setempat bernama Jamaludin, Kamis (3/10).

Menurut Jamal, beberapa hari sejak orang PLN terlihat mulai melakukan aktivitas di lokasi lahan eks Kampung Barokah, keresahan warga itu mulai mencuat. Keresahan dan ketakutan itu dirasakan mengingat rencana pembangunan gardu induk yang akan dibangun memiliki kapasitas yang cukup besar sehingga ditakutkan berdampak buruk buat kehidupan mereka.
“Dampak dari aktivitas PLTU Celukan Bawang dengan semua polusinya telah kami rasakan dan kembali kami dihadapkan pada situasi sulit hidup berdampingan dengan gardu induk. Tentu saja dampaknya yang kami takutkan,” imbuh Jamal.
Menurut Jamal, belum lama ini sejumlah petugas dari PLN mendatangi sekolah Madrasah Ta’riful Fuad berlokasi di bekas perkampungan penduduk yang direlokasi setelah menolak kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTET) membantang di atas mereka. Hanya saja, sejak tahun 2015 direlokasi, sekolah tempat anak-anak belajar hingga kini belum dipindah.
“Lokasi sekolah belum dipindah dan sekarang mereka (PLN, red) minta izin untuk melakukan aktivitas pengurukan di sisi utara sekolah. Bisa dibayangkan debu akan menganggu aktivitas belajar anak-anak,” katanya.
Mestinya, kata Jamal, sekolah dan perkampungan mereka di RT 01 berbarengan dengan warga RT 02 direlokasi ke tempat baru yang jauh dari aktivitas PLN. Namun entah mengapa hingga kini warga RT 01 yang berjumlah 49 KK belum juga ada rencana direlokasi. Setelah mendengar ada rencana membangun gardu induk, pihaknya mendesak PLN untuk merealisasikan janjinya merelokasi warga.
“Opsi pertama kami menolak pembangunan gardu induk di dekat kami. Jika tetap dibangun maka kami minta warga agar direlokasi,” tegas Jamal yang juga Ketua Nazir Desa Celukan Bawang itu.
Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Celukan Bawang Rahman Syah mengaku tidak tahun menau atas aksi pemasangan spanduk oleh warga terkait penolakan pembangunan gardu induk. Rahman yang juga menjabat pelaksana harian (PLH) Perbekel Celukan Bawang juga mengaku tidak tau alasan warganya memasang spanduk penolakan.

Sedangkan GM PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa saat dikonfirmasi mengatakan, soal rencana pembangunan gardu induk di wilayah Desa Celukan Bawang pihaknya belum mengetahui. Hanya saja, jika itu benar, maka pihak pelaksana proyek pembangunan gardu induk terlebih dahulu melakukan sosialisasi agar warga sekitar tidak kaget.

“Selain sosialisasi termasuk mengajak warga setempat studi banding ke tempat dimana ada gardu induk berdampingan dengan perkampungan warga. Paling tidak dua hal itu terlebih dahulu harus dilakukan,” ucapnya. (war)

Pos terkait