DENPASAR | patrolipost.com – Seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Dion Devano merilis single terbarunya berjudul Tokxic. Lagu ini berisikan respons dari kasus cyber bullying yang sedang marak terjadi hingga dapat mengganggu kesehatan mental dan psikologis anak. Hal ini disampaikan Dion Devano saat launching single Tokxic di Kubu Kopi Denpasar, Kamis (29/12/2022).
Single Tokxic karya orisinil Dion Devano yang merupakan putra pengusaha advertising I Gede Agus Weda “Jagir” Wiguna ini siap mewarnai industri musik. “Yang bikin lirik Tokxic dari saya sendiri dan untuk yang mengaransemen lagu dan juga memproduksi beat itu Om Oktav Sicilia,” ujarnya.
Dion mengaku single Tokxic ini terinspirasi dari aplikasi sosial TikTok. Diketahui Indonesia memiliki pangsa TikTok terbesar kedua di dunia dengan 92,1 juta pengguna pada 2022. Naik dua digit dari posisi ke-4 di dunia pada 2018 silam. Penggunanya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
“Single ini tentang Darkside of Tiktok. Hal-hal negatif yang timbul dan muncul dengan adanya trend Tiktok ini merupakan ide dari sutradara video klip saya, Erick EST. Setelah itu, yang saya cermati di Tiktok itu banyak yang nge-live sambil melakukan hal-hal aneh atau bizzare dengan tujuan untuk di-gift oleh penonton,” ucap pemuda kelahiran Denpasar, 22 Mei 2001 itu.
Menurutnya, TikTok memiliki banyak konten bermanfaat yang berbeda-beda, yang dibuat oleh para kreator. Mulai dari menari, bernyanyi, hingga video tutorial dan sejenisnya. Namun di balik konten-konten positif tersebut, tidak sedikit tersebar konten negatif di aplikasi TikTok.
Dion menuturkan, pernah nonton ada kakek-kakek sama nenek-nenek disuruh live di Tiktok sambil bilang Makasi-makasi ke penonton yang memberikan gift dan mohon maaf kakek ini kondisinya, ya tidak sempurnalah karena memiliki penyakit kronis. Nah, hal tersebut dimanfaatkan dan diperalat oleh sang anak pemilik akun tersebut untuk dapetin duit dan duitnya dipake buat beli motor.
“Pada intinya sih ya hal-hal yang saya kurang setuju dan tidak manusiawilah yang dipertontonkan di-live-nya sehingga membuat saya tergerak untuk membuat single ini. Juga ada beberapa hal di lagu ini juga membahas soal perseteruan dukun-dukun dan pesulap merah yang sempet viral sih di Tiktok,” jelas pemuda jebolan SMA Negeri 2 Kuta itu.
Lebih lanjut, pihaknya berharao bisa memperkenalkan budaya musik khas Indonesia di kancah internasional. Sehingga ke depannya dapat membanggakan orangtua dan orang-orang terdekat lewat musik serta ingin menjadi lebih baik dalam bermusik.
Sementara Arasement Oktav Sicilia menerangkan selain memiliki sisi positif, Tiktok juga memiliki pengaruh buruk bagi anak jika digunakan secara berlebihan, yaitu menghambat proses tumbuh kembang kemampuan bersosialisasi terhadap dunia sekitar.
“Semenjak ada aplikasi TikTok, anak-anak jadi lupa betapa asyiknya bermain bersama teman-teman,” tuturnya.
Sutradara video Erick EST menuturkan tak jarang saat ini banyak ditemukan anak-anak yang bahkan dengan tetangganya pun tidak saling mengenal. Tentunya ini sangat mengganggu proses anak untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Masalah lain yang timbul adalah maraknya cyber bullying pada anak di bawah umur. Terutama dengan kemudahan fitur komentar pada konten video TikTok, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan cyber bullying dengan cara body shaming, menghasut, dan lain-lain.
“Hal ini tentunya berdampak fatal dan tak jarang memberikan dampak seperti stres berlebih, rasa takut, hingga rasa gelisah yang tak kunjung hilang,” imbuhnya.
Adapun single Tokxic akan dilaunching di Jeger House, Jalan Tukad Balian Gang Jeger No 7 Renon, Jumat (30/12 2022) besok. Dalam peluncuran single Tokxic yang digawangi estmusix akan diselenggarakan pada Jumat 30 Desember 2022, Dion Devano akan ditemani oleh sederet artis lain. Yakni Benny Sugiharto, DekWik GOLDVOICE, DJ Anjas, dan lain-lain. (030)
