BANGLI | patrolipost.com – Dalam kondisi pandemi Covid-19 kegiatan revitalisasi tiga dermaga yakni Kedisan, Kuburan Trunyan dan Desa Trunyan Kecamatan Kintamani, Bangli tetap berjalan sesuai agenda. Bahkan untuk kegiatan revitalisasi dermaga ini sudah memasuki tahap tender.
Kepala Dinas Perhubungan Bangli, I Gede Redika mengatakan untuk revitalisasi tiga dermaga di Kecamatan Kintamani tetap berjalan. Bahkan Kementerian Perhubungan lewat Bali Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali- NTB telah melakukan tender kegiatan.
”Dari informasi yang kami dapatkan, tender sudah dilaksanakan di bulan April, tentu kami di daerah mempersiapkan pendampingan terkait pengelolaan lingkungan,” jelas Kadis asal Desa Batur Kintamani ini, Senin (25/5/2020).
Lanjut I Gde Redika, untuk tahap awal revitaliasi ketiga dermaga tersebut Kementerian Perhubungan tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Sementara anggaran yang dibutuhkan hingga proses pengerjaan ketiga dermaga tersebut tuntas sebesar Rp 84 miliar.
Tahap awal pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Anggaran sebesar itu pemanfaatnya untuk pengerasan lahan untuk dua dermaga yakni dermaga Kedisan dan Kuburan Desa Trunyan.
“Kegiatan pengerasan lahan inklud dengan penyenderan, sehingga nantinya akan diketahui seberapa luas dari dermaga,” sebut Gede Redika.
Sebut Gede Redika, untuk reviltaliasai ketiga dermaga dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp 84 miliar. Dengan anggaran sebesar itu selain dibangun tempat penyeberang yang representatif juga lengkap dengan sarana pendukungnya seperti bangunan tolilet bertaraf internasional dan tempat ruang tunggu yang nyaman. Untuk proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap (multi years) namun demikian pihaknya akan berusaha pembangunan ketiga dermaga secepatnya bisa kelar.
“Kami akan terus melakukan lobi ke pusat lewat Balai Pengelola Transportasi Darat dengan harapan pembangunan dermaga bisa cepat rampung,” jelas Gede Redika.
Selain itu Gede Redika juga menyinggung terkait anggaran pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU). Untuk anggaran pemeliharaan tahun ini hanya Rp 130 juta.
”Kami memang mempertahankan anggran untuk pemeliharaan PJU dari refocusing anggaran untuk Covid-19,” ujarnya.
Menurutnya dengan melihat anggaran yang tersedia, tidak serta merta dapat mengcover seluruh PJU yang kondisinya rusak. Pihaknya memfokuskan perbaikan terhadap PJU yang secara spesifik memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat.
“Dengan melihat anggaran yang tersedia untuk perbaikan kami lakukan secara bertahap mudah-mudahan tahun depan anggarannya bisa lebih banyak sehingga bisa mengcover seluruh PJU yang ada,” ujar Gede Redika. (750)