SEMARAPURA | patrolipost.com – Krama Desa Adat Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, melasti mamargi (berjalan kaki), rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, tahun 2023. Melasti dilaksanakan pada Soma Kliwon, Sasih Kesanga, Senin (20/3). Sekali jalan berjarak 5 Km dari Desa Banjarangkan ke lokasi melasti di Pantai Tegal Besar. Maka, pergi–pulang krama harus berjalan kaki sepanjang 10 Km.
Bendesa Adat Banjarangkan, Ngakan Nyoman Muliawan menuturkan, prosesi melasti dengan jalan kaki ini sudah dilaksanakan sejak dulu. Upacara tersebut, dimulai dari pukul 07.00 Wita. Adapun aedan (tahapan) melasti diawali nedunang pralingga (menurunkan benda suci stana) Ida Batara dari Pura Bale Agung, Puseh Sari, selanjutnya pralingga berikut perlengkapan upacara kapundut (dijunjung) menuju Pantai Tegal Besar.
“Masing-masing pelawatan (sasuhunan berupa jempana/joli, barong/rangda/pratima) katedunang menuju pantai di sana sebagai pusat upacara, seluruh pelawatan dan krama desa melanjutkan rentetan upacaranya diiringi dengan gambelan baleganjur,” ujar Ngakan Nyoman Muliawan.
Lebih lanjut dijelaskan upacara melasti ini di Puput Ida Pedanda Gede Putra Manuaba, Griya Gede Tusan. Upacara ini diikuti oleh 4 Banjar dengan jumlah tiga pelawatan Ida yakni, Barong Landung di Pura Desa, Barung Bangkung di Pura Puseh Sari, dan Barong Ket di Pura Dalem Setra. “Berawal dari upakara di Segara, dilanjutkan ngaturang mendak menuju Catus Pata Banjarangkan dan mewali ke Pura Bale Agung, Puseh Sari Banjarangkan,” ujar peria asal Banjar Paguatan ini.
Secara umum melasti adalah sebuah upacara yang dilakukan untuk menyucikan diri sebelum masuk Hari Raya Nyepi. Upacara melasti dilakukan di Tirta Amerta atau sumber air seperti, pinggir laut.
“Selain sebagai menyucikan semuanya, juga sebagai mohon ketentraman dan kerahayuan untuk semua krama agar bisa menjalankan tapa berata penyepian,” imbuhnya. (855)