Ricuh Aksi Mahasiswa Trisakti! 7 Polisi Terluka, Puluhan Mahasiswa Diamankan: Tolong Tidak Melawan

demo 55555aaa
Aksi mahasiswa Trisakti berujung ricuh, 7 polisi terluka dalam bentrokan di depan Gedung Balai Kota Jakarta, Rabu (21/5/2025). (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Aksi mahasiswa Trisakti di depan Gedung Balai Kota Jakarta berujung ricuh, Rabu (21/5/2025). Puluhan mahasiswa diangkut jajaran Polres Metro Jakarta Pusat menggunakan Bus Transjakarta dan bus Polda Metro Jaya.

Tak hanya itu, kendaraan para mahasiswa pun ikut dibawa oleh polisi.

“Tolong tidak melawan. Kami perintahkan tidak melawan (masuk ke kendaraan),” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di atas mobil komando.

Bentrokan bermula saat massa aksi mencoba menerobos pintu masuk ke area balai kota melalui pintu keluar, namun gagal karena telah tertutup rapat.

Tak habis akal, mahasiswa mencoba masuk melalui gerbang masuk Balai Kota yang terbuka. Melihat hal itu, petugas langsung melakukan pengamanan hingga terjadinya bentrokan.

Saat bentrokan itu, sebanyak 7 polisi terluka lantaran dikeroyok.

“7 polisi terluka, dikeroyok saat ini dibawa ke Polda untuk divisum,” kata Susatyo.

Susatyo mengaku masih melakukan pendataan terhadap mahasiswa yang diamankan.

“Masih didata,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 967 personel gabungan Polda, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek dikerahkan untuk mengamankan dua aksi penyampaian pendapat yang akan berlangsung di kawasan Silang Monas Selatan, Rabu (21/5).

Dua kelompok massa akan hadir di lokasi dengan tuntutan berbeda. Pada pagi hari, Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru Se-Indonesia akan menyuarakan tuntutan pengalihan status PPPK BAST PTNB menjadi PNS.

Kemudian pada siang hari, Mahasiswa Trisakti akan menggelar aksi untuk menuntut penyelesaian dan pengungkapan kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Susatyo menegaskan bahwa seluruh personel pengamanan akan menjalankan tugas dengan pendekatan humanis dan profesional.

“Kami akan layani saudara-saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan cara humanis dan profesional,” ujar Susatyo. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *