MAKASSAR | patrolipost.com – Keributan terjadi di salah satu rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan. Warga ramai-ramai memaksa masuk ke RS untuk melihat hasil swab jenazah PDP Corona (Covid-19). Kericuhan ini membuat polisi turun tangan.
Peristiwa ini terjadi di area depan IGD hingga ke halaman RS, Jumat (19/6/2020) sekitar pukul 00.30 Wita. Salah satu pasien PDP Corona yang merupakan dosen di salah satu perguruan tinggi di Makassar meninggal dunia setelah dirawat, kemudian warga datang ramai-ramai dan sempat membuat keributan.
Warga yang datang ramai-ramai itu adalah mahasiswa almarhum. Kericuhan mereda setelah dijelaskan pihak RS terkait hasil swab jenazah yang menyebut jenazah PDP itu terkonfirmasi positif Corona.
Kapolsek Mariso, Kompol Ahmad Yulias menjelaskan perihal keributan yang sempat terjadi itu. Kompol Ahmad mengatakan, keributan yang terjadi dini hari itu bukan karena warga menolak status Corona. Namun, karena keluarga meminta penjelasan rumah sakit terkait hasil swab jenazah itu, karena mereka hendak memakamkan jenazah.
“Tidak ada penolakan (pemakaman sesuai protokoler Covid-19), tapi dari keluarga dia mau melihat hasil apakah (hasil swab-nya) positif atau tidak, dan kalau memang positif dia ikhlas menerima,” ujar Kompol Ahmad Yulias kepada wartawan, Jumat (19/6).
Kompol Ahmad juga mengatakan massa yang datang ramai-ramai itu adalah mahasiswa dari almarhum. Mereka datang ke RS karena mengetahui kabar duka dosennya meninggal.
“Massa yang kelihatan itu bukan dari keluarga, kebetulan almarhum ini dosen, itu simpatisan mahasiswanya yang spontanitas memberikan support kepada keluarganya,” jelasnya.
Kompol Ahmad mengatakan korban sebelumnya dirawat dengan keluhan sesak napas dan ederma pada paru hingga dinyatakan positif corona setelah dilakukan uji swab.
“Kalau dari pemeriksaan dokter dia positif,” tutur Ahmad.(305/dtc)