DENPASAR | patrolipost.com – Usai mendengarkan alunan nada syahdu tiupan seruling Gus Teja, menginspirasi penyanyi Putu Candrawati, yang juga istri Wakapolda Bali untuk spontan merangkai kata dan kalimat yang senada dan selaras untuk dipadukan sebagai lirik lagu yang diberi judul “Kidung Alam”.
Dalam lagu “Kidung Alam” berdurasi 4 menit 39 detik itu, untuk penulisan lirik berbahasa Indonesia dan vokal dilakukan sendiri oleh Putu Candrawati, sedangkan untuk melodi dan seruling dimainkan oleh Agus Teja Santosa, yang lebih akrab dan dikenal dengan sebutan/panggilan Gus Teja.
Penataan musik dikerjakan oleh I Ketut Sila dan dilakukan di silahomestudio, serta semuanya didukung dan diarahkan oleh Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs I Ketut Suardana, MSi, dan Agung Kresnajaya. Agar lebih menyatu dengan alam, untuk syuting video klip lagu tersebut sengaja dipilih dan dilakukan di dua lokasi obyek wisata favorit yaitu, di Danau Tamblingan dan Jatiluwih, Tabanan.
Pembuatan lirik lagu yang berisi pesan moral dan ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan, serta pemahaman tentang Tri Hita Karana ini terbilang sangat singkat, hanya sekitar 1 jam. Seolah ‘terhipnotis” saat mendengarkan alunan dan vibrasi nada-nada seruling Gus Teja yang dengan seksama penuh penjiwaan mampu “menggerakkan” semua potensi dan kepiawaian yang dimiliki Putu Candrawati untuk berkarya lewat lagu.
“Saat itu, akhir Mei 2021, kami berdua, saya dan suami sedang dalam perjalanan dan terinspirasi ketika mendengarkan suara seruling yang dimainkan Gus Teja. Sesampainya di rumah, jelang tangah malam saya “dipaksa” dan diberi waktu satu jam oleh suami saya untuk membuat lirik lagu tersebut,” tutur Putu Candrawati mengisahkan proses pembuatan lirik lagu “Rindu Alam” yang dirilis di The Magendra, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Minggu (12/9).
Kala itu, Putu Candrawati “dipaksa” untuk bisa keluar dari zona aman. “Awalnya, saya merasa “tertekan”, tapi setelah saya sadari dan pahami, ternyata ada makna edukasi, saya diajari untuk bisa bekerja keras dan mengerahkan segala kemampuan diri secara totalitas. Astungkara, dalam waktu satu jam saya berhasil menyusun dan menyelesaikan pembuatan lirik lagu tersebut,” jelas Putu Candrawati.
Menurutnya, lagu “Kidung Alam” ini merupakan lagu ke-90 yang mampu dinyanyikan dengan menampilkan semua kemampuan terbaiknya dalam berolah vokal. “Dari total puluhan lagu yang pernah saya ciptakan dan nyanyikan, mayoritas atau sekutar 75 persen berbahasa Inggris, dan yang berbahasa Indonesia sekitar 15 persen, serta hanya sekitar 10 persen yang berbahasa Bali,” katanya.
Dalam waktu dekat, Putu Candrawati siap kembali bersinergi dengan Ketut Sila untuk menggarap dan merilis beberapa lagu yang berisi pesan moral kepada gernerasi milenial selaku generasi pejerus pejuang bangsa. Bahkan, Putu Candrawati juga berencana melaunching lagu bernada kemesraan sembari berduaan dengan pasangan duet tercinta yang juga orang nomor dua di jajaran Polda Bali. (jok)