SURABAYA | patrolipost.com – Walikota Surabaya Tri Rismaharini kembali membuktikan kepedulian kepada warganya. Begitu mendapat laporan ada warga jadi korban pohon tumbang, dia segera mengunjungi rumah korban memberi santunan serta menjamin pendidikan 2 anak korban sampai selesai.
Sebagaimana diberitakan, sepasang suami istri (pasutri) warga Sidotopo Wetan Indah, Kenjeran meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang saat terjadi hujan deras disertai angin kencang di Jalan Johar, Bubutan, Kota Surabaya, Senin (6/1). Pasangan suami istri ini adalah Tan Tiong Tjing dan istrinya Lisa.
“Yang kuat ya Nak, kamu harus terus melanjutkan pendidikan sampai selesai,” kata Risma kepada kedua anak korban saat mendatangi Adi Jasa tempat persemayaman sementara pasutri almarhum Tan Tiong Tjing dan almarhumah Lisa, Selasa (7/1/2020).
Kunjungan Walikota Risma tersebut, sebagai bentuk belasungkawa serta untuk memberikan dukungan moral kepada kedua anak yang ditinggalkan kedua orangtuanya. Selama kunjungan sekitar 15 menit itu, Risma nampak larut dalam kesedihan. Bahkan, kala itu, walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga nampak memeluk anak korban sembari terus memberikan semangat dukungan moral.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, bahwa kunjungan Walikota Risma tersebut, sebagai bentuk belasungkawa sekaligus menyerahkan santunan kepada keluarga korban.
“Tadi Ibu walikota juga memberikan santunan kepada keluarga korban secara pribadi,” kata Febriadhitya.
Di samping memberikan santunan, Pemkot Surabaya juga memastikan kelanjutan pendidikan kedua anak korban, yakni Virginia Claudia dan Felixiano yang saat ini sedang menempuh pendidikan kuliah semester tujuh. Sedangkan anak bungsu korban, Felixiano, masih duduk di bangku SMP.
Febriadhitya memastikan, bahwa Pemkot Surabaya telah menjamin pendidikan kedua anak korban hingga lulus. Untuk anak pertama, Pemkot Surabaya sudah membayar lunas biaya kuliahnya hingga lulus. Sementara anak kedua (SMP), juga sudah dibayar lunas. Intinya agar mereka bisa terus sekolah.
Selain itu, kata Febriadhitya, ke depan pihaknya akan terus memonitor pendidikan kedua anak korban, terutama anak bungsu yang sedang menempuh jenjang pendidikan SMP. (807)