BANGLI | patrolipost.com – Pihak managemen Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli mengambil kebijakan membatasi kunjungan (bezuk) dan jumlah penunggu pasien. Langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Direktur RSU Bangli dr Nyoman Arsana mengatakan, berbagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona dilakukan. Bertalian dengan hal tersebut, maka pihaknya telah mengambil langkah antisipasi diantaranya menyediakan cairan hand sanitizer di beberapa sudut ruang RSU Bangli.
“Bagi warga yang datang ke RSU bisa memanfaatkan cairan hand sanitizer untuk membersihkan tangan,” ungkap Nyoman Arsana, Selasa (17/3/2020).
Selain itu pihaknya juga menerapkan aturan terkait pembatasan bezuk, langkah ini diambil dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Tidak dipungkiri rumah sakit yang merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan rentan dengan penyebaran virus dan kuman.
“Kalau memungkinan tidak usah membezuk pasien di rumah sakit nanti kalau pasien sudah di rumah baru dibezuk. Pemerintah saja menutup sekolah, nanti justru sebaliknya anaknya diajak menjenguk pasien,” ujar Nyoman Arsana sambil tertawa.
Begitu juga untuk penjaga pasien diusahakan tidak ramai- ramai, maksimla dua orang saja yang menjaganya. “Untuk perawatan serahkan saja ke kami, satu orang dari pihak keluarga sudah cukup untuk mendampingi pasien,” sebut Nyoman Arsana.
Menurutnya, untuk imbauan atau pemberitahuan aturan sementara itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar nantinya bisa disosialisasikan ke desa-desa lewat petugas Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Disinggung adanya pasien yang sempat diisolasi, kata Nyoman Arsana menjelaskan pada Senin (16/3) ada pasien asal Desa Kayubihi datang ke rumah sakit dengan keluhanan deman, batuk. Kemudian petugas medis melakukan tindakan observasi termasuk uji lab.
“Yang bersangkutan bekerja di salah satu restaurant yang ada di Jimbaran,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, tidak mengarah pada Covid-19 (Corona). Pasien tersebut sudah langsung pulang hari itu juga. Meski demikian, kata direktur asal Desa Songan ini, yang bersangkutan tetap dalam pemantauan.
“Nantinya tetap dipantau oleh petugas dari puskesmas, dilihat perkembangan ke depannya,” sambungnya. Pasien tersebut memang sempat ditempatkan di ruang isolasi namun itu hanya beberapa saat.
Tidak hanya itu, ada pula warga asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, yang baru pulang dari kapal pesiar memeriksakan diri ke RSU Bangli. Kata dr Nyoman Arsana, pria tersebut secara inisiatif memeriksakan dirinya.
“Hasil tidak ada masalah, kondisi normal. Dan memang sebelum dipulangkan ke Bali, yang bersangkutan sudah melalui tahap pemeriksaan,” imbuhnya. (750)