SEMARAPURA | patrolipost.com – Serangkaian menyambut persiapan menghadapi standar nasional rumah sakit, management RSU Klungkung terus berbenah dengan melengkapi kesiapan rumah sakit dengan menggelar simulasi penanganan disaster kebencanaan yang mungkin bisa terjadi.
Disamping kesiapan penanganan bencana kebakaran, sekaligus menghadapi kemungkinan gempa bumi dan bencana lainnya yang mungkin bisa terjadi setiap saat. Hal itu dijelaskan Dirut RSUD Klungkung dr Nengah Winata SPOG saat digelarnya simulasi bencana, Rabu (8/2).
Menurutnya simulasi digelar diawali dengan adanya kejadian kebakaran di Zal VIP, kemudian para pasien dievakuasi dengan cekatan dan terarah oleh para jajaran perawat dan kalangan dokter. Kemudian dari UGD diarahkan mobil ambulance untuk kelancaran pelaksanaan evakuasi tersebut.
“Saat ini kita sudah siapkan sarana pemadam kebakaran disetiap zal diseluruh RSU Klungkung ,untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi,” ungkap Dirut asal Nusa Penida ini optimis.
Kegiatan survey simulasi yang digelar kali ini dilaksanakan oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna dengan mengambil sampel simulasi sebanyak 20 orang pasien yang diawali dari ruang Zal VIP RSU Klungkung, dimana salah seorang perawat zal tampak berlari dengan terjadinya kebakaran mendadak.
Kemudian mereka secara kompak memanggil rekan perawat lainnya untuk mengamankan api dengan penyemprotan alat pemadam yang telah stand bay setiap saat.
Lebih jauh terkait simulasi ini dr Nengah Winata selaku Dirut memastikann simulasi ini adalah yang pertama untuk memastikan kesiapan management jika suatu saat ada bencana.
“Kita bekerja sama dengan Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna dari Tim RSU Sanglah. Bencana tidak pernah kita prediksi kapan terjadi. Pola dengan simulasi ini diharapkan sebagai bentuk kesiap siagaan dan bisa memberikan rasa nyaman, baik pengunjung dan pasien dengan adanya simulasi ini menjadi titik ungkit RSU Klungkung ini,” ujar Made Udayana Instruktur Disaster bencana.
Lebih jauh menurut Made Udayana seorang instruktur asal Desa Klumpu, Nusa Penida untuk pelaksanaan simulasi kebencanaan yang bisa terjadi kapan saja, disiapkan simulasi oleh 20 orang pasien yang disimulasikan bisa dievakuasi dengan nyaman, walaupun sedang terjadi bencana kebakaran saat itu. (855)
