Saling Serang, 78 Orang Termasuk Petinggi Militer dan Ilmuwan Nuklir Tewas di Iran, Israel 2 Orang

kerusakan
Kerusakan di Israel akibat rudal yang diluncurkan Iran. (ist)

TEL AVIV | patrolipost.com – Iran dan Israel saling serang dengan rudal dan serangan udara pada Sabtu (14/6/2025) dini hari setelah Israel melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap musuh bebuyutannya dalam upaya mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.

Sirene serangan udara berbunyi di seluruh Israel, termasuk di Tel Aviv dan Yerusalem, membuat penduduk berhamburan ke tempat perlindungan saat gelombang rudal Iran melesat di langit dan pencegat Israel diluncurkan  untuk melumpuhkannya.

Sementara itu, layanan ambulans Israel mengungkapkan, seorang pria dan seorang wanita tewas di Israel dan puluhan lainnya terluka oleh rudal yang mendarat di dekat rumah mereka.

Tim penyelamat sedang mencari puing-puing gedung apartemen yang hancur di Rishon Lezion, sebuah kota di luar Tel Aviv.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada hari Sabtu (14/6/2025) bahwa para pemimpin Iran telah melewati batas merah dengan menembaki warga sipil dan akan “membayar harga yang mahal untuk itu”.

Sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman oleh milisi Houthi yang didukung Iran, menewaskan lima warga Palestina termasuk tiga anak-anak di Tepi Barat yang diduduki Israel, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.

Di Iran, beberapa ledakan terdengar semalam di ibu kota Teheran, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.

Kantor berita Fars mengatakan dua proyektil menghantam bandara Mehrabad di Teheran, dan media Iran mengatakan api dilaporkan di sana. Dekat dengan lokasi-lokasi penting kepemimpinan Iran, bandara tersebut menjadi tuan rumah pangkalan angkatan udara dengan jet tempur dan pesawat angkut.

Utusan Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani mengatakan 78 orang, termasuk pejabat militer senior, tewas dalam serangan Israel terhadap Iran dan lebih dari 320 orang terluka, sebagian besar warga sipil.

Teheran melancarkan gelombang serangan udara pada hari Sabtu setelah dua serangan salvo pada Jumat malam, Fars melaporkan. Salah satu gelombang serangan menargetkan Tel Aviv, pusat komersial Israel, sebelum fajar pada hari Sabtu, dengan ledakan terdengar hingga ke Yerusalem, kata para saksi.

Itu sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap Iran pada hari Jumat dini hari terhadap komandan, ilmuwan nuklir, target militer, dan situs nuklir. Iran membantah bahwa kegiatan pengayaan uraniumnya merupakan bagian dari program senjata rahasia.

Militer AS membantu menembak jatuh rudal Iran yang menuju Israel pada hari Jumat, kata dua pejabat AS. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan kurang dari 100 rudal pada hari Jumat dan sebagian besar dicegat atau gagal.

Serangan Israel ke Iran sepanjang hari dan pembalasan Iran menimbulkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas, meskipun sekutu Iran Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon telah dihancurkan oleh Israel.

Kantor berita negara Iran IRNA mengatakan Teheran meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel setelah Israel meledakkan situs nuklir bawah tanah Natanz milik Iran yang besar dan menewaskan komandan militer tertingginya.

Pejabat Israel mengatakan Natanz terluka parah tetapi mungkin perlu waktu sebelum tingkat kerusakannya diketahui. Negara-negara Barat telah lama menuduh Iran memurnikan uranium di sana hingga tingkat yang sesuai untuk bom daripada penggunaan sipil.

Pabrik pengayaan percontohan di atas tanah di Natanz telah dihancurkan, kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Jumat. Dia mengatakan PBB masih mengumpulkan informasi tentang serangan Israel terhadap dua fasilitas lainnya, pabrik pengayaan bahan bakar Fordow dan di Isfahan.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Israel memulai perang. Seorang pejabat senior Iran mengatakan tidak ada tempat di Israel yang aman dan balas dendam akan menyakitkan.

Iran menuduh AS terlibat dalam serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas konsekuensinya.

Utusan Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan intelijen telah mengonfirmasi bahwa dalam beberapa hari Iran akan menghasilkan cukup bahan fisil untuk beberapa bom. Dia menyebut operasi Israel sebagai “tindakan pelestarian nasional.”

Iran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Pengawas nuklir PBB menyimpulkan minggu ini bahwa Iran melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian nonproliferasi global.

Presiden AS Donald Trump mengatakan belum terlambat bagi Teheran untuk menghentikan kampanye pemboman Israel dengan mencapai kesepakatan tentang program nuklirnya.

Teheran telah terlibat dalam pembicaraan dengan pemerintahan Trump mengenai kesepakatan untuk mengekang program nuklirnya untuk menggantikan program yang ditinggalkan Trump pada tahun 2018. Teheran menolak tawaran AS terakhir.

Pembicaraan akan dilanjutkan di Oman pada hari Minggu, tetapi Iran mengisyaratkan kemungkinan tidak akan bergabung.

“Pihak lain (AS) bertindak dengan cara yang membuat dialog tidak berarti,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Jumat.

“Anda tidak dapat mengklaim bernegosiasi dan pada saat yang sama membagi pekerjaan dengan membiarkan rezim Zionis (Israel) menargetkan wilayah Iran,” pungkasnya. (pp04)

Pos terkait