SEMARAPURA | patrolipost.com – Salah seorang warga asal Sente, Pikat, Dawan, Ni Made Sumanasih (45) mendatangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Senin (25/12). Dirinya ngedumel menyampaikan kekesalan karena sampah di TPA Sente saat ini semakin meluber ke lahan pribadinya.
Alat berat yang biasanya setiap hari meratakan sampah di TPA Sente, justru saat itu hanya terparkir di tumpukan sampah. Akibatnya sampah di TPA Sente tampak menggunung dan meluber ke lahan warga.
“Sampah ini sudah menggunung. Malah sampah sudah sampai ke tanah saya,” ujar Made Sumanasih, sembari menunjukan tanah miliknya yang sudah dipenuhi sampah.
Tanah milik Sumanasih berada bersebelahan di sisi timur TPA Sente. Menggunungnya sampah di TPA, membuat sampah meluber ke tegalan milik Sumanasih yang memiliki luas sekitar 35 are. Sebenarnya Sumanasih telah lama mengeluhkan kondisi ini, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak.
“Saya sudah dari dulu protes, tapi tidak ada tanggapan. Saya masyarakat tentu tidak bisa berbuat banyak, karena alasan TPA ini untuk kepentingan umum. Tapi harusnya saya dapat kompensasi lah, karena tanah saya terdampak juga dari keberadaan TPA ini,” keluhnya.
Kondisi tersebut sangat merugikannya. Tidak hanya dirugikan karena bau busuk dari sampah, namun tegalannya juga tidak bisa menghasilkan apapun kecuali terumputan. Pernah ditanami ketela tidak mau hidup, demikian juha ditanami pisang justru terkena hama. Ia memperkirakan hal itu juga karena dampak dari keberadaan sampah-sampah tersebut.
“Bisa dilihat sendiri, sampah-sampah plastik sampai ke tegalan saya. Karena sampah-sampah ini, tegalan saya tidak menghasilkan. Setiap tahun saya hanya bayar pajaknya saja,” keluhnya.
Tidak hanya di sisi timur TPA Sente, lahan milik keluarga Sumanasih di sisi selatan TPA Sente juga menjadi tempat pembuangan sampah. Tampak lahan seluas sekitar 1 hektar itu, dipenuhi sampah limbah bawang merah dan sampah plastik.
Ia berharap penutupan TPA Sente benar-benar dapat dilalukan dengan ketat. Dengan kondisi TPA Sente yang sudah melebihi kapasitas, tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA Sente, termasuk sampah residu.
“Kami sudah sangat terganggu. Pura saya ada di dekat TPA ini, kami merasa sangat terganggu. Banten medatengan saat piodalan sampai direbut lalat,” ungkanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang mengatakan akan mengecek terlebih dahulu terkait keluhan warga tersebut.
“Maaf, saya akan mengecek dulu dan menanyakan kebenarannya dengan staf yang bertugas di TPA Sente,” ungkap I Nyoman Sidang saat dikonfirmasi. (855)