RUTENG | patrolipost.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan pada tahun 2022. Tercatat sebanyak 79 orang terkena DBD untuk rentang waktu Januari-Oktober 2022. Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, Bartolomeus Hermopan di Ruteng, Kamis (20/10/2022).
Hermopan mengatakan berdasarkan laporan rutin semua Puskesmas, terlihat data penyakit DBD akibat digigit nyamuk Aedes Aegypti dari Januari hingga Oktober tahun ini. Kalau ditotalkan mencapai 79 kasus yang tersebar pada 25 Puskesmas di Manggarai.
“Adanya DBD ini diketahui dari hasil pemeriksaan pasien yang masuk Puskesmas atau rumah sakit. Data riilnya, positif DBD 79 orang dan suspect 13 orang,” jelas Hermopan.
Hermopan menambahkan, kasusnya per bulan jumlahnya bervariasi. Terbanyak untuk sementara ini pada bulan September sejumlah 32 kasus, menyusul Agustus 18 kasus, Oktober 15 kasus, dan Januari 18 kasus.
Menurutnya, penyebarannya pada 25 Puskesmas dengan jumlah bervariasi juga. Jumlah terbanyak di wilayah Puskesmas Cancar 23 kasus dan Puskesmas Nanu 19 kasus.
Hermopan melanjutkan kasus terbanyak bulan September tersebar pada tujuh Puskesmas, yakni Cancar, 16 kasus, Anam 5 kasus, Nanu 4 kasus, Wae Mbeleng 3 kasus, Bangka Kenda 1 kasus, dan Watu Alo 1 kasus, dan Puskesmas Kota 2 kasus.
Hal Senada disampaikan Sekdinkes Manggarai Marten Oman. Dikatakan, data yang ada merupakan laporan setiap kejadian dalam masyarakat pada setiap Puskesmas. Karena diketahui sakitnya, maka sudah pasti penanganan telah dilakukan sesuai dengan standar kerja penanganan pasien DBD.
“Termasuk yang ramai beberapa waktu lalu di Dimpong, Kecamatan Rahong Utara dan Cancar. Penanganan standar telah dilakukan sehingga pasien pulih dan sembuh,” pungkas Marten.
Peralihan musim dari kemarau ke musim hujan perlu diantisipasi dengan pola hidup sehat yang mencakup kebersihan lingkungan sekitar. Nyamuk berkembang biak pada genangan air termasuk kaleng bekas dan semua benda yang menimbulkan genangan air. Oleh karena itu, sangat perlu untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan agar terhindar dari DBD. (pp04)