LABUAN BAJO | patrolipost.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi penayangan film Nona Manis Sayange produksi DMILASTY Picture dan Putaar Film.
“Saya mengucapkan selamat terhadap pemutaran gala Premiere film Nona Manis Sayange mulai tanggal 2 November 2023 yang tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia,” ucap Menteri Sandiaga dalam tayangan video yang diterima awak media, Kamis (9/11/2023).
Sandiaga memberikan pujian kepada film Nona Manis Sayange karena mampu mengangkat latar belakang alam dan budaya daerah. Ia menyebutkan film Nona Manis Sayange patut ditonton dan juga didukung sehingga bisa merasakan keindahan alam Indonesia yang luar biasa.
“Film yang latar belakang alam dan budaya Labuan Bajo ini patut ditonton, patut kita dukung sehingga bisa merasakan keindahan Indonesia yang luar biasa, khususnya Labuan Bajo yang menjadi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu kata Sandi, Kemenparekraf mendukung penuh industri film Indonesia karena dalam memproduksi sebuah film banyak menciptakan lapangan kerja.
“Kemenparekraf mendukung penuh industri Film Indonesia karena dalam memproduksi sebuah film banyak menciptakan lapangan kerja, ada bidang musik, seni rupa, kira, kuliner fotografi. Dengan penciptaan lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024. Dan kami yakin bisa tercapai dengan majunya industri film Indonesia dan semakin banyak juga film-film Indonesia yang keren seperti film Nona Manis Sayange. Congratulation,” ungkapnya.
Film Nona Manis Sayange yang dibintangi oleh Haico Van Der Veken dan Pangeran Lantang mendapat pujian dari para undangan yang hadir dalam acara Gala Premiere Film Nona Manis Sayange yang diselenggarakan di Bioskop Epicentrum XXI, Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).
Ahmad Alamsyah, salah seorang penonton mengaku bangga dan senang setelah menonton film Nona Manis Sayange.
“Film ini sangat luar biasa Mas, apalagi dalam film ini ada perpaduan keindahan alam Labuan Bajo dan juga mengangkat isu-isu sosial yang terjadi di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan semoga dengan ditayangkannya film ini pPariwisata Labuan Bajo semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan.
“Saya berharap semoga pariwisata Labuan Bajo bisa kenal oleh banyak orang dan juga banyak wisatawan yang berkunjung ke sana,” ungkapnya.
Vivi Irmawati, salah seorang masyarakat Labuan Bajo mengaku sangat penasaran dengan film tersebut.
“Saya sangat penasaran dengan film itu, dan selama ini saya hanya dengar cerita dari orang lain saja, Pak,” ujarnya.
Ia juga mengaku bangga terhadap film Nona Manis Sayange karena film tersebut mengangkat keindahan dan kebudayaan di Labuan Bajo.
“Sebagai masyarakat tentunya saya sangat bangga dengan film itu, karena bisa mengangkat keindahan alam dan juga budaya Labuan Bajo, maka saya minta kalau bisa film itu bisa diputar di Labuan Bajo dan kalau bisa juga saya minta agar film itu diputar di Waterfront saja,” ungkapnya
Sementara, DR Ngadiman selaku Eksekutif Produser Putaar Film mengatakan film Nona Manis Sayange dibuat untuk mempromosikan tempat pariwisata di Indonesia.
“Masih banyak tempat di Indonesia ini yang sangat indah, bukan hanya Bali yang dikenal di dunia internasional tetapi masih ada tempat-tempat lain. Cuman kita mengangkat tema yang bisa dikomersilkan dan juga punya isu-isu sosial yang sering terjadi di masyarakat kita dan juga culture itu harus dipertahankan,” ungkapnya.
Ngadiman menyebut dalam film ini seni budaya, musik tradisional semuanya dituangkan. Ia pun berharap film Nona Manis Sayange ini menjadi film terbaik untuk edukasi terhadap masyarakat.
“Dalam film ini akan kita lihat ada seni budaya semua dituangkan dalam film ini, begitu musik tradisional, pokoknya semua lengkap. Saya harap film seperti ini akan menjadi film yang terbaik untuk edukasi terhadap masyarakat,” ungkapnya. (334)