CILEDUG | patrolipost.com – Puluhan Pinandita Hindu dari berbagai wilayah di Banten melaksanakan Santi Puja di Pura Dharma Sidhi, Ciledug, Tangerang, Selasa (14/11/2023). Santi Puja ini adalah persembahyangan bersama menjelang Pujawali atau puncak perayaan peringatan hari jadi Pura Dharma Sidhi, Rabu 15 November 2023.
Santi Puja dipimpin oleh dua Sulinggih, Ida Pandita Putera Paseban dan Ida Rsi Agung Dwija Pinatih Meliling.
Santi Puja yang kini sudah menjadi tradisi menjelang Pujawali di berbagai daerah ini digagas oleh persatuan Pinandita Sanggraha Nusantara atau PSN. Di Jabodetabek, Santi Puja biasanya dihadiri oleh seluruh Pinandita yang sehari-hari bertugas di hampir 30 pura di Jabodetabek.
Santi Puja biasanya dilaksanakan pada malam hari, diisi dengan pembacaan puja dan mantram utama dalam agama Hindu, yakni Puja Tri Sandhya, Mantram Gayatri, pembacaan doa oleh Sulinggih dan kidung-kidung suci. Tujuan utama dari Santi Puja adalah memohon kelancaran pelaksanaan Pujawali. Namun pada Santi Puja ini umat Hindu juga dapat menunaikan Rsi Yadnya yaitu salah satu kewajiban dari umat untuk memberikan persembahan kepada para Pinandita.
Salah satu momen penting dari acara Santi Puja adalah ketika para Pinandita secara serentak membunyikan genta yang biasanya digunakan saat memimpin persembahyangan di pura masing-masing.
Ritual penting lain yang juga menarik dalam Santi Puja adalah saat seluruh Pinandita bersama umat melaksanakan Murwa Daksina, yakni ritual berjalan mengitari Padmasana sebanyak tiga kali sambil melafalkan mantram Na Ma Si Wa Ya. Murwa Daksina ini bertujuan mengagungkan Tuhan manifestasinya sebagai Siwa, Padmasana merupakan simbol lingganya Siwa.
Selesainya pelaksanaan Santi Puja diharapkan menjadi penanda restu dari Tuhan dan kesiapan lahir batin dari seluruh umat melaksanakan Pujawali keesokan hari.
Pura Dharma Sidhi terletak di Jalan Pasraman Nomor 28-29, Komplek Kavling P & K, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Madya Tangerang, Provinsi Banten. Pura ini mulai dibangun sekitar tahun 1990an, lalu setidaknya ada lima tahapan pembangunan fisik. Bangunan suci utama berupa Padmasana dibangun pada tahun 1997, disusul pembangunan pasraman atau pusat pendidikan agama Hindu dan pembangunan lahan parkir serta beberapa fasilitas pendukung lain.
Rangkaian upacara penyucian yaitu melaspas, ngenteg linggih dan mendem pedagingan di Pura Dharma Sidhi dilaksanakan 33 tahun lalu, persisnya pada hari Rabu, 11 Juli 1990 atau berdasarkan kalender Wuku Bali bertepatan dengan hari Budha, Panca Wara Kliwon dan Wuku Ugu. Hari bersejarah itulah yang kemudian setiap enam bulan dirayakan dalam perayaan Pujawali dan kali ini adalah Pujawali ke-58. (rls)