BANGLI | patrolipost.com – Satpol PP dan Damkar Bangli kini memiliki jumlah personel yang terbatas atau jauh dari jumlah ideal. Saat ini jumlah personel sebanyak 125 orang.
Kepala Satpol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Suryadarma mengatakan, jika mengacu regulasi yakni luas wilayah, beban kerja dibutuhkan personel sebanyak 264 orang. Sedangkan saat ini jumlah anggota Satpol PP saja hanya 91 ada orang.
“Dari total 91 orang sebanyak 86 berstatus PNS dan 5 berstatus kontrak,” sebutnya, Kamis (3/4/2021).
Begitu pula, untuk kebutuhan personel di Damkar. Kata Agung Suryadarma jika masih dibutuhkan tenaga supir.
“Dalam satu tim minimal ada 3 orang supir. Personel di Damkar juga terbatas, ketika ada insiden besar seperti kebakaran hutan para petugas kewalahan,” ungkapnya.
Menyikapi kekurangan personel Damkar pihaknya telah mengajukan usulan untuk penambahan personel.
Di era Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta meluncurkan program layanan Tim Reaksi Cepat (TRC). Tentu di salah satu sisi Damkar dituntut untuk mengoptimalkan layanan. Berkaca dari jumlah personel dan ketersedian armada, diakui cukup kesulitan untuk memenuhi target.
“Semisal ada kebakaran di Kecamatan Kintamani, dituntut dalam waktu 15 menit sudah ada penanganan. Sementara jarak Bangli ke Kintamani ditempuh dalam durasi waktu lebih dari 30 menit. Penanganan akan lebih cepat jika di masing-masing kecamatan tersedia armada,” jelasnya.
Menurut Agung Suryadarma, saat ini sedang dilakukan pendataan pegawai terutama PTT yang berlebih di satu OPD. PTT tersebut bisa diarahkan ke Damkar. “Dari BKD sedang melakukan pendataan, harapan kami mendapat tambahan personel,” kata alumni IPDN ini.
Disinggung terkait keberadaan penyidik pegawai negeri Sipil (PPNS), Agung Suryadarma mengatakan sampai saat ini Bangli belum memiliki PPNS. Ketika ada penindakan masih menggunakan penyidik Polres Bangli.
Menyikapi ketidaktersedian PPNS, tahun ini ada 3 orang akan mengikuti pendidikan sebagai PPNS. “Kalau ada 15 orang PPNS saja sudah cukup, untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan membutuhkan anggaran Rp 41 juta per orang,” sebutnya. (750)