VATIKAN | patrolipost.com – Pemilihan Pemimpin Umat Katolik yang bertanggung jawab atas 1,4 miliar umat di seluruh dunia menjadi perbincangan menarik. Tanpa disadari, candaan Presiden AS, Donald Trump yang ingin menjadi Paus dan fotonya yang diedit mengenakan busana Paus menjadi tanda dari negara mana Paus berikutnya berasal.
Foto ‘Paus Trump’ diunggah di akun Truth Social milik Presiden AS Donald Trump dan akun instagram @realdonaldtrump yang kemudian diposting ulang akun instagram @whitehouse.
Menanggapi beredarnya foto tersebut, sebagian menilai foto itu sebagai penghinaan, sebagian lagi melihat hal itu sebagai sisi humor Trump dan merupakan murni candaan.
“Saya senang mendengar bahwa Presiden Trump terbuka terhadap kemungkinan menjadi Paus,” kata Senator Lindsay Graham, salah satu sekutu terdekat Trump, dengan nada bercanda mengutip investor.id.
Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance, yang dikenal dekat dengan komunitas Katolik dan sempat bertemu Paus Fransiskus sehari sebelum wafat, menyatakan bahwa ia tidak merasa terganggu dengan unggahan tersebut.
“Ini hanya humor politik. Tidak perlu ditanggapi secara berlebihan,” kata Vance dalam pernyataannya.
Sementara itu, sebagian orang mengatakan postingan foto ‘Paus Trump’ sebagai hal yang menjijikan dan menyinggung perasaan umat Katolik yang sedang berduka karena ditinggalkan Paus Fransiskus yang wafat.
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV (Robert Francis Prevost) dari Chicago, Illinois, AS pada Kamis (8/5/2025) sebagai pengganti Paus Fransiskus, candaan Trump sebenarnya penuh makna dan isyarat.
Pemilihan Paus yang penuh rahasia dan tidak bisa diprediksi hanya bisa diduga-duga melalui tanda seperti humor dan komentar nyeleneh yang dilontarkan para tokoh penting dunia. Apapun yang dilakukan menjelang pemilihan Paus menjadi bukti bahwa candaannya yang ingin menjadi Paus dan editan foto AI yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Paus sudah terjawab. Paus baru, Leo XIV berasal dari negara AS yang dipimpin Donald Trump. (pp04)
