SINGARAJA } patrolipost.com – Di saat harga beras sedang fluktuatif Perumda Swatantra tetap menjaga ketersediaan beras agar tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan harga beras kembali melambung. Hingga satu bulan ke depan Perumda Swatantra menjaga stok beras mencapai 32 ton.
Dirut Perumda Swatantra I Gede Bobi Suryanto SE mengatakan beras yang tersedia sebanyak 32 ton merupakan beras murni hasil petani lokal dan bukan beras impor. Bobi mengaku ketersediaan beras tersebut diperoleh melalui kerjasama dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Buleleng.
“Kami menjaga stok beras bekerjasama dengan Perpadi sehingga dipastikan beras tersebut merupakan beras hasil petani lokal,” kata Bobi, Kamis (5/10/2023).
Hingga saat ini menurut Bobi harga beras di pasaran masih stabil. Beras medium Rp 13 ribu/kg, sedangkan beras super di kisaran Rp 13,5 ribu/kg.
“Harga tersebut termasuk stabil dan tidak ada kenaikan dalam beberapa hari ini,” imbuhnya.
Selain beras, Perumda Swatantra menyiapkan stok bawang merah, bawang putih, gula pasir, telur dan minyak goreng (migor).
“Kami punya stok bawang merah 4 ton berasal dari petani bawang di Gerokgak, bawang putih super impor 1 ton cukup untuk kebutuhan dalam satu bulan,” kata Bobi.
Untuk harga bawang merah Rp 12 ribu/kg. Sementara jenis bawang merah super bagus Rp 13 ribu/kg, jenis menengah Rp 11 ribu/kg dan bawang merah kecil Rp 10 ribu/kg. Bawang putih super impor tersedia 1 ton dengan harga Rp 30 ribu/kg.
Sedangkan harga telur Rp 50 ribu/krat tersedia hingga 400 krat. Begitu juga ketersediaan migor menurut Bobi, Swatantra memiliki stok 12 ribu liter cukup untuk 2 bulan. Termasuk gula pasir memiliki stok sebanyak 4 ton dengan harga Rp 14 ribu/kg.
“Dalam konteks ini kami Perumda Swatantra bertugas menjaga kesetabilan harga bahan kebutuhan pokok. Ini juga sebagai upaya menjaga laju inflasi,” tandasnya. (625)