SINGARAJA | patrolipost.com – Sebulan menjelang berakhir masa jabatanya sebagai Bupati Buleleng, Putu Agus Suradanya melantik tiga pejabat hasil seleksi terbuka untuk mengisi tiga jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama yang lowong. Selain JPT Pratama, pelantikan dan pengambilan sumpah juga dilakukan terhadap 79 orang pada jabatan administrator dan pengawas.
Tiga jabatan tersebut adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) dan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng.
Ketiga posisi yang sebelumnya lowong itu diisi oleh pejabat yang dihasilkan melalui seleksi terbuka melibatkan Kantor Regional (Kanreg) X Badan Kepegawaian Negara (BKN) Denpasar. Tiga pejabat tersebut adalah Made Juartawan sebagai Kadisdukcapil yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Camat Gerokgak. Selanjutnya kursi Kadis PPKBPPPA yang ditinggal oleh Ni Made Dwi Pryanti Putri karena memasuki masa purna tugas dijabat oleh I Nyoman Riang Pustaka yang sebelumnya menjabat Camat Buleleng. Dan Kadis DAPD Buleleng diisi oleh Made Era Oktarini yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Buleleng. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan secara hibrid, daring dan luring dari Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Selasa (12/7/2022).
Usai acara pelantikan dan pengambilan sumpah, Agus Suradnyana mengatakan pejabat-pejabat yang dilantik merupakan aparatur terbaik di Buleleng. Termasuk tiga pejabat hasil seleksi terbuka yang dilakukan secara transparan. Seleksi terbuka melibat Kantor Regional (Kanreg) X Badan Kepegawaian Negara (BKN) Denpasar. Setelah dilakukan seleksi, rekomendasi pun diberikan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Termasuk rekomendasi mutasi di jabatan administrator dan pengawas. Saya ingin mendapatkan pejabat yang kompeten,” katanya.
Menurut Agus Suradnyana selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di Buleleng selalu berkomitmen untuk memilih peringkat pertama seleksi terbuka. Komitmen ini dilakukan untuk bisa mendapatkan pejabat ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang benar-benar mampu menjalankan tugas. Dengan seleksi terbuka yang transparan, terpilih pula pejabat yang punya integritas.
“Selama ini, kita mendapat apresiasi mengenai integritas para pegawai. Semoga semua bisa menjaga integritas tersebut,” ujar Agus Suradnyana.
Disinggung mengenai kekosongan beberapa pejabat fungsional hasil penyetaraan yang promosi, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng Gede Wisnawa menyebutkan aturan saat ini sangat berbeda dari sebelumnya. Jika eselon IV yang setara kepala seksi (kasi) pensiun atau promosi, bisa diisi. Namun, di era fungsional ini tidak bisa diisi. Pengisian harus dengan pejabat fungsional yang sama.
“Misalnya analis kepegawaian, ya harus diganti dengan pejabat analis kepegawaian juga. Selain itu tidak bisa. Itu sudah aturan dari pusat,” sebutnya. (625)