DENPASAR | patrolipost.com – Sektretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menekankan perilaku tidak korup untuk dijadikan budaya di lingkungan Pemprov Bali. Menurutnya, untuk mencapai ke tujuan tersebut diperlukan proses panjang.
Hal itu diungkapkan saat membuka Webinar rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang bertajuk Membangun Sinergi dan Kesadaran Dalam Budaya Antikorupsi secara daring di Denpasar, Senin (4/12/2023).
“Tahap awal kita perlu edukasi, literasi dan perlu komitmen untuk membangun kesadaran bersama bahwa tindakan korupsi itu tidak bagus,” jelas Dewa Indra.
Dewa Indra juga mengatakan, temuan penyelewengan keuangan di Pemprov Bali semakin menurun.
“Hal ini jadi indikasi yang baik, budaya anti korupsi sudah semakin mengakar di diri kita semua,” jelasnya.
Dewa Indra mengajak semua jajaran di Pemprov Bali untuk memperhatikan perilaku anti korupsi. Sehingga, para pejabat pengelola keuangan dan program bisa menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
“Terutama kesalahan administrasi karena faktor tidak sengaja, hal itu harus benar-benar kita hindari,” jelasnya.
Pemprov Bali memiliki tekad untuk membangun pemerintahan yang bersih untuk membangun kepercayaan publik.
“Jika pemerintah tidak bersih, maka rakyat tidak percaya kita dan tidak mau mengikuti aturan dan imbauan pemerintah,” ujarnya.
Dirinya juga berharap, penegak hukum bisa memilah kasus yang dipicu karena ketidaksengajaan atau memang sudah ada niat untuk korupsi.
“Hal itu sangat mudah dikenali dalam ilmu hukum. Namun, jangan mengatakan sebaliknya, tidak sengaja padahal disengaja, karena hal tersebut juga mudah ditemukan oleh aparat,” kata Dewa Indra.
Webinar memperingati Harkordia itu diikuti oleh Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Bali, Eselon III dan IV, Pejabat Pengelola Keuangan dan Program di Lingkungan Pemprov Bali, hingga Kepala Sekolah SMA/SMK serta perwakilan siswa di Seluruh Bali. (pp03)
