DENPASAR | patrolipost.com – Bencana alam merupakan sebuah musibah yang tidak terencana dan bisa datang kapan saja. Untuk itu diperlukan suatu kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana, dimana hal tersebut dapat tertuang dalam pengelolaan sebuah management yang terukur.
Pulau Bali merupakan destinasi pariwisata dunia, yang juga sangat perlu membentuk suatu “disaster management” atau management penanggulangan bencana. Sehingga penting bagi seluruh industri pariwista yang ada di Bali menjadikan “disaster management” sebagai sebuah budaya yang wajib dijalankan dalam industri tersebut.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Indra saat membuka acara “Pertemuan Perdana untuk Kemitraan Strategis Dunia Usaha Dalam Kesiapsiagaan Bencana di Bali” di Hotel Mercure, Jumat (16/4/2021).
Lebih lanjut, Sekda Dewa Indra mengatakan bahwa penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan oleh pemerintahan semata, dibutuhkan sinergisitas dari seluruh komponen dan aspek industri swasta, baik pariwisata maupun industri lainnya.
“Saat mengalami bencana, pemerintah akan mengeluarkan first warning dimana lanjutan dari warning ini akan dijalankan oleh tenaga-tenaga yang ada di lapangan, bagaimana memininalisir jatuhnya korban dalam bencana tersebut. Seperti bencana Gunung Agung yang terjadi tahun 2017 lalu, pemerintah bersinergi dengan segala komponen baik dengan hotel-hotel, transportasi darat dan udara dalam upaya mitigasi bencana dan upaya menangani para korban baik masyarakat lokal maupun internasional,” tuturnya.
Untuk itu, Sekda Dewa Indra menerangkan bahwa seluruh industri pariwisata di Bali harus memiliki sertifikat kesiapsiagaan. Sehingga industri tersebut memiliki skill serta memiliki tanggung jawab dalam melakukan mitigasi bencana.
“Untuk itu, saya rasa ketika terjadi bencana itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata melainkan tanggung jawab kita bersama, karena pemerintah tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa adanya kerjasama dan sinergitas dari seluruh komponen yang ada di Bali. Untuk itu mari kita bersinergi mewujudkan Bali yang aman dan siap siaga saat terjadi bencana,” terang Dewa Indra.
Pertemuan yang digelar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali ini, dilakukan selama sehari dengan menghadirkan unsur dari industri pariwisata yang ada di Bali. (cr02)