GIANYAR | patrolipost.com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar yang diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik), Dewa Putu Manuaba membuka Festival Bahasa Daerah Kabupaten Gianyar, Jumat (13/10/2023).
Dipaparkan Dewa Manuaba bahwa lomba atau Festival Bahasa Derah sangat penting dilaksanakan karena mempunyai manfaat untuk melestarikan bahasa daerah terutama bahasa Bali. Mengingat perkembangan zaman seperti sekarang ini banyak masyarakat Bali yang tidak menggunakan bahasa Bali di saat ngobrol bersama keluarga saat di rumah, di sekolah ataupun di tempat tongkrongan.
Dilanjutkannya ada berapa hal yang mendasari kurang diminatinya bahasa daerah seperti sikap penutur terhadap bahasanya, migrasi atau mobilitas sosial yang tinggi, perkawinan dengan pasangan yang berbeda bahasa, atau musibah yang menyebabkan kurangnya penutur bahasa daerah.
“Dari keempat alasan tersebut yang menjadi faktor utama penyebab kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan bahasa daerah ialah sikap penutur bahasa terhadap bahasa,” jelasnya.
Melihat situasi tersebut, pemerintah pusat melalui Balai Bahasa dan unit pelaksana teknis melaksanakan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk menyelamatkan atau mempertahankan bahasa daerah masing-masing dengan program revitalisasi bahasa daerah.
“Pemprov Bali telah mengupayakan pelestarian bahasa dan aksara Bali, dengan adanya Perda Nomor 1 tahun 2018 tentang Bahasa Aksara dan Sastra Bali serta didukung dengan Peraturan Gubernur Nomor 80 tahun 2018 tentang perlindungan dan penggunaan bahasa aksara dan sastra Bali. Serta telah dilaksanakannya bulan bahasa Bali lengkap dengan pendukungnya seperti menggunakan bahasa Bali di saat hari Kamis, menggunakan aksara Bali penanda lembaga dan media informasi,” tandasnya.
Pelaksanaan festival bahasa kali ini juga bertujuan untuk mencari atau menyiapkan perwakilan daerah yang nantinya akan berlomba di tingkat provinsi pada bulan November nanti.
Tujuannya, menurut Dewa Manuaba untuk mempelajari bahasa Bali di satuan pendidikan, sekolah-sekolah, baik itu dalam ekstrakurikuler, intrakurikuler atau yang lainnya serta melaksanakan berbagai lomba yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan bahasa sastra dan aksara Bali.
“Ini juga untuk meningkatkan rasa bangga, serta rasa memiliki terhadap kebudayaan bahasa aksara dan sastra Bali,” pungkasnya.
Adapun lomba yang dilaksanakan dalam festival budaya tahun ini yaitu menulis dan ngetik aksara Bali, Masatua Bali, Pidato Bahasa Bali, lomba menulis dan membaca puisi Bali, Lomba Dharma Gita atau Sekar Alit, lomba mengarang cerpen Bali dan lawak Bali. Dimana pesertanya merupakan murid SD dan pelajar SMP yang ada di Kabupaten Gianyar dimana setiap kecamatan diwakili oleh 1 orang peserta didik. (kominfo/abg)