SEMARAPURA | patrolipost.com – Murid kelas V di SDN Manduang, I Dewa Ayu Made Dinda Darmaswari dan rekan-rekannya belajar di lesehan balai banjar. Mereka belajar hanya beralaskan tikar. Selama pembelajaran berlangsung, Dinda mengaku tidak nyaman. Karena ia harus duduk bersila yang bila terlalu lama membuat kakinya kesemutan.
“Kalau kesemutan, saya lurusin kakinya,” ungkap bocah tersebut.
Kondisi belajar ini akan berlangsung selama 5 bulan, selama sekolah mereka masih direnovasi. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Selasa (18/7/2023) melihat langsung proses belajar mengajar di balai banjar. Termasuk memberikan bantuan belasan karpet, agar siswa lebih nyaman mengikuti pembelajaran.
Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat saat ini siswa tersebut belajar dengan serba keterbatasan. Murid harus belajar dengan beralaskan tikar, karena lantai balai banjar hanya diplester. Mereka berlajar dengan meja kecil, yang dibawa secara mandiri oleh murid.
Mereka juga belajar dengan pembatas menggunakan karung plastik, yang berfungsi sebagai dinding untuk memisahkan siswa antar kelas. Melihat kondisi tersebut, Suwirta tidak henti-hentinya memberikan semangat kepada anak didik.
“Tetap semangat adik-adik semua. Mohon bersabar, ruang kelas sedang diperbaiki agar nantinya semakin bagus dan nyaman tempat untuk kalian belajar. Mudah-mudahan renovasinya berjalan lancar, kualitasnya bagus dan tentunya selesai tepat waktu,” kata Suwirta di hadapan para murid.
Kepala SDN Manduang, Ida Bagus Nyoman Tanaya menjelaskan, 119 murid di sekolahnya selama 5 bulan kedepan akan belajar di balai banjar. Hal ini karena sekolah mereka dibongkar untuk renovasi.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Bendesa dan Prajuru Adat Desa Manduang untuk meminjam tiga balai banjar untuk menjadi tempat murid belajar.
Banjar yang dipinjam yakni Banjar Manduang Kaler, Manduang Tengah dan Jeroan. Satu banjar dikemas menjadi tiga kelas. Di Banjar Manduang Tengah diisi oleh murid kelas 1, 2, dan 3. Lalu di Banjar Manduang Kaler menjadi tempat belajar kelas 4, 5, dan 6. Sementara, Banjar Jeroan dipakai cadangan jika sewaktu-waktu balai banjar digunakan untuk kegiatan adat dan keagamaan. (855)