Sekolah Minim Siswa, Dewan Bangli Usulkan Di-regrouping

nengah darsana2
I Nengah Darsana. (dok)

BANGLI | patrolipost.com – Berkaca dari hasil Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025-2026 khususnya tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangli ternyata ada beberapa sekolah minim siswa dan begitu juga sebaliknya ada sekolah kebanjiran siswa. Bagi sekolah yang minim siswa muncul usulan dari DPRD agar sekolah tersebut diregrouping.

Anggota DPRD Bangli I Nengah Darsana saat dikonfirmasi tentang hasil SPMB tingat SD mengatakan, dalam proses SPMB tidak bisa lepas dari faktor kepercayaan dari orangtua siswa dalam memilih sekolah. Sudah barang tentu orangtua siswa ingin anaknya mendapat pendidikan yang mumpuni sehingga memilih sekolah yang selama ini  berhasil menelorkan siswa berprestasi.

Bacaan Lainnya

“Sekolah bisa diibaratkan seperti toko, jika pelayanan bagus, servisnya bagus tentu akan ramai pembeli. Begitu juga jika gurunya dan managementnya bagus maka akan dianggap oleh masyarakat bisa menghasilkan anak didik yang berkualitas,” ujar Nengah Darsana, Kamis (17/6/2025).

Lanjut politisi Golkar ini bagi sekolah yang minim siswa lebih bagus digabung (regrouping) saja dengan sekolah yang jaraknya berdekatan. Pengabungan ini akan berdampak pada penghematan anggaran.

“Anggaran bisa digunakan untuk kegiatan di sektor pendidikan lain seperti peningkatan sarana prasaran dan SDM di tatanan PAUD/TK,” jelas Nengah Darsana.

Kata Nengah Darsana regrouping memang diperbolehkan atau tidak dilarang dilakukan terutama bagi sekolah yang setiap tahun ajaran minim jumlah siswa baru. Jika dibiarkan sudah barang tentu keberadaan sekolah tersebut akan mubazir apalagi untuk penyiapan, baik itu dana BOS dan penyiapan anggaran lainnya membutuhkan anggaran yang besar.

”Salah satu persyaratan regrouping salah satunya sekolah tidak dapat anak didik imbas dari minimnya jumlah penduduk,” jelasnya.

Politisi asal Desa Landih, Bangli ini  mengatakan melihat realita ini,  selaku anggota Dewan jika hal tersebut diperlukan  dan dianggap urgen maka perlu dilakukan rapat koordinasi dengan OPD terkait.

”Intinya selaku anggota Dewan, saya mendorong ke arah positif bagi sekolah yang minim siswa agar dipikirkan  ke depannya untuk diregrouping,” ungkapnya.

Menurut Darsana bagi sekolah yang dirasa kurang dapat siswa baru, ke depannya perlu melakukan pembenahan internal karena mungkin saja selama ini sekolah tersebut dianggap minim prestasi.

”Pembenahan harus dilakukan secara menyeluruh dari SDM dan manajemen sekolah serta kondisi fisik sekolah,” kata Nengah Darsana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *