BANGLI | patrolipost.com – Kondisi fasilitas kesehatan di Kabupaten Bangli masih banyak yang rusak. Sembilan bangunan puskesmas pembantu (Pustu) kondisinya sangat memprihatinkan. Sejatinya pihak Dinas Kesehatan sudah mengajukan anggaran untuk rehab, namun anggaran dirasionalisasi. Walaupun demikian pelayanan tetap berjalan.
Kepala Seksi Sarana Dinas Kesehatan Bangli, I Wayan Suraba tidak menampik kalau ada beberapa bangunan Pustu yang kondisinya rusak. “Memang ada sembilan bangunan Pustu kondisinya rusak,” ujarnya, Senin (19/10/2020).
Kata Wayan Suraba, bangunan Pustu yang kondisnya rusak meliputi Pustu di Banjar Jelekungkang, Desa Tamanbali, Bangli, Pustu di Banjar Kayuselem Desa Songan, Kintamani, Pustu Yeh Mampeh, Kintamani, Pustu Batu Menyeh, Kintamani, Pustu Kutuh, Kintamani, Pustu Malet, Susut, Pustu Bangbang, Tembuku, Pustu Batukaang, Kintamani dan Pustu Desa Belancan, Kintamani.
Terkait kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Bangli di tahun 2018 sempat mengajukan anggaran untuk rehab, namun anggaran kena rasionalisasi dan demikian pula di tahun 2019 dan di tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19.
”Mudah-mudahan di tahun 2021 anggaran untuk perbaikan Pustu bisa terakomodir,” jelasnya.
Lanjut Wayan Suraba mengatakan, walaupun kondisi bangunan Pustu rusak, namun tidak sampai mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
Sementara untuk tahun ini ada pembangunan tiga puskesmas yakni Puskesmas Bangli Utara di Desa Pengotan, Puskesmas Tembuku I di Desa Yangapi, Tembuku dan Puskesmas Kintamani VI di Desa Bayung Gede, Kintamani.
“Untuk pembangunan tiga Puskesmas tersebut sumber dananya dari DAK,” sebutnya.
Selain itu untuk tahun 2020 dilakukan pemasangan paving di depan kantor Dinas Kesehatan dengan anggaran Rp 129 juta.
”Untuk pemasangan paving anggarannya dari APBD Bangli dan kini masih dalam proses kelengkapan dokumennya,” kata pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), Nyoman Sukardi. (750)
