GIANYAR | patrolipost.com – Seorang wanita berinisial NYL (24) asal Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dia dinyatakan positif Covid-19 tanggal 13 April dan setelah dirawat selama 16 hari, 29 April 2020 dinyatakan sembuh.
Menurutnya, virus Corona Desease atau Covid-19 tak ada bedanya dengan flu biasa. Kunci dalam menghadapi serangan virus ini tidak panik dan harus berpikiran positif (postif thingking).
“Jangan sampai takut berlebihan, karena positif Covid-19 bisa sembuh dengan cara jaga kesehatan pola makan diatur dan imun tubuh ditingkatkan,” katanya, ditemui Senin (8/6/2020).
NYL yang merupakan pekerja imigran Indonesia (PMI) mengaku balik ke Bali pada tanggal 29 Maret 2020 dari Milan, Italia. Sampai di Bali ia menjalani protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bali.
“Sampai di Bali tanggal 31 Maret 2020 cek segala hal sesuai ketentuan, setelah itu langsung diarahkan ke hotel untuk menjalani karantina,” terangnya.
Hari pertama menjalani karantina hingga hari ke enam ia tidak merasakan gejala apapun. Namun, hari ke tujuh, ia merasakan badan mulai panas dan sedikit batuk. Ia pun berinisiatif untuk minum obat stok yang ia dapatkan dari pemeriksaan di kapal di tempatnya bekerja. Kondisinya pun sempat membaik.
Pada 10 April 2020 pagi, tiba-tiba ia merasakan batuk dan susah bernafas. Karena sudah tidak kuat dengan kondisinya, ia nekat untuk pulang sekitar pukul 13.00 Siang. Ia bisa pulang ke rumah lantaran di tempat karantina penjagaannya saat itu tidak terlalu ketat. Selain itu saat dirapid test dirinya dinyatakan negatif.
“Di rumah, saya mengurung diri di kamar. Saat tengah malam keadaan sudah semakin parah, batuk dan susah nafas. Saya pun dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar oleh Bapak saya naik motor berdua saja,” jelasnya.
Lanjut itu ia dirawat di ruang ICU, dipasangi infuse dan selang oksigen. Hari kedua baru memasuki ruang isolasi RS Sanjiwani. Saat itu pula dirinya tidak boleh dijenguk siapa pun. Dua kali menjalani rapid test hasilnya tetap negatif. Hingga akhirnya swab test menyatakan dirinya positif terpapar Covid-19.
“Tanggal 13 April 2020 merupakan hari yang bersejarah dalam hidup ini. Saya resmi dinyatakan positif Covid-19 dan malam itu dirujuk ke RS PTN Unud Jimbaran,” kenangnya.
Hari pertama di RS PTN Unud Jimbaran, kondisi yang ia alami masih sama, oksigen, infuse masih membelit di tubuhnya. Hari kedua ia merasakan kondisinya mulai membaik. Hari ketiga sudah lepas infuse dan alat bantu pernafasan oksigen. Saat itu yang dia ingat ia dikasih vitamin C, obat batuk, obat anti virus, dan obat berdasarkan keluhan pasien.
“Dalam ruangan isolasi, dalam satu kamar diisi 3 orang. Semua masih muda yang datang bekerja dari luar negeri dan terkonfirmasi positif Covid-19,” terangnya.
Syukurnya, di saat terisolasi itu, didukung oleh suasana ruang isolasi yang hening nyaman fasilitas bagus dan ruangan gede, toilet bersih dan free Wifi. Perawat yang bertugas pun bertanggung jawab dan ramah-ramah.
“Mulai hari ke empat saya sudah bisa ketawa, dan hari ke ke lima perkembangan saya semakin bagus seperti orang tidak sakit. Setelah swab test kedua dan ketiga hasilnya negatif baru saya diperbolehkan pulang dihari ke 16 pada tanggal 29 April 2020,” ungkapnya.
Dari pengalamannya ini, Ia pun berpesan kepada orang yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19, jangan sampai takut berlebihan. Sebab, positif Covid-19 bisa sembuh dengan cara jaga kesehatan pola makan diatur dan imun tubuh ditingkatkan.
Menurut yang ia alami, virus itu akan mati dan turun ke perut melalui kotoran. Selain itu orang yang positif Covid-19 itu jangan dikucilkan, dijauhi, tapi harus diberi support agar orangnya tidak stress yang bisa membuat immunity tubuh menurun sehingga proses kesembuhan menjadi lama.
“Kita harus tetap antisipatif menyongsong new normal ini. Dengan tradisi jaga jarak, pakai masker, jaga kebersihan dan tingkatkan imun tubuh serta jaga pola makan,” pesannya di akhir perbincangan. (338)