SEMARAPURA | patrolipost.com – Di tengah situasi pandemic Covid-19 yang menyengsarakan rakyat, ada fenomena aneh di objek wisata Pura Goalawah, Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung. Seekor ular phyton besar turun dari dalam goa Pura Goalawah, lalu berendam di gentong tirta.
Beberapa hari sebelumnya, juga ada pertanda juga bagi umat, dimana sejumlah kawanan kera muncul dan turun dari Bukit Tengah sampai ke jaba Pura Goa Lawah. Kini seekor ular phyton jenis kembang berukuran cukup besar juga muncul dari dalam goa, pada Senin (11/5/2020) siang.
Aneh tapi nyata. Sang ular phyton dengan panjang sekitar tiga meter ini langsung menuju genah Gentong Peneteg Tirta di Pura Goalawah ini. Ular ini kemudian berendam, dan tak beberapa lama kemudian merayap lagi naik ke dalam goa.
Tentu saja kejadian ini membuat pengayah dan Jro Mangku Pura sempat terheran-heran. Sebab, jika ada pertanda alam yang diisaratkan ancangan Pura Goalawah, biasanya ular langsung melukat menuju pantai di depan pura.
“Tadi sekitar pukul 13.00 Wita ularnya muncul dari candi di dalam goa,” ujar salah seorang prajuru Pura Goalawah, Putu Juliadi,
Putu Juliadi menyebutkan, fenomena munculnya ular dari dalam goa jarang terjadi. Apalagi muncul pada siang hari. Namun Putu Juliadi berharap kemunculan ular phyton dari dalam Goalawah sebagai pertanda baik. Apalagi kemunculan ular tersebut muncul tidak hanya mencari makan, namun juga sempat berendam di dalam gentong tempat tirta di Pura Goalawah tersebut.
“Kami tidak ada menerima firasat apapun. Saat muncul juga tidak ada yang berani ganggu. Namun ular tersebut sudah kembali masuk ke dalam goa,” tuturnya.
Untuk diketahui belakangan ini kawanan kera juga makin sering turun hingga ke jaba Pura Goalawah. Kawanan kera yang jumlahnya mencapai 30 ekor ini biasanya datang setiap pagi dan sore untuk mencari makanan.
Namun keberadaan kera di Pura Goa Lawah sudah diawasi pengayah dan jro mangku sehingga tidak menggangu pemedek yang datang untuk sembahyang.
“Kemungkinan di habitatnya di bukit Tengah kekurangan makanan. Tapi kami juga telah menyiapkan makanan di Pura Pucak Sari,” katanya.
Putu Juliadi juga tidak menampik, semenjak pandemi Covid-19 kunjungan warga maupun wisatawan ke Pura Goalawah sangat lenggang. Padahal Pura Goalawah sebelumnya menjadi salah satu destinasi yang paling ramai dikunjungi di Klungkung daratan. Tapi sekarang hanya sesekali ada pemedek yang datang untuk bersembahyang ke Pura Goalawah. Jumlahnya pun tidak banyak, hanya antara dua sampai empat orang.
Lebih jauh Putu Jayadi berharap penomena aneh ini, semoga menjadi pertanda bakal berakhirnya pandemi Covid-19 di Klungkung, bahkan Indonesia. (855)