BANGLI | patrolipost.com – Salah seorang warga Banjar Umanyar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) sempat menjalani karantina di Balai Diklat BPK RI di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh Gianyar. Selang tiga hari dikarantina OTG berjenis kelamin perempuan dipulangkan karena test swabnya negatif.
Namun baru seminggu menjalani karantina mandiri di rumahnya yang bersangkutan kembali dibawa ke Balai Diklat BPK RI di Gianyar. Sementara dari hasil tacking di Banjar Umanyar, giliran anak pertama dari tukang suwun Pasar Kidul dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Dusun Umaanyar I Ketut Darmada saat dikonfirmasi membenarkan kalau salah seorang warganya yang berstatus OTG sebelumnya memang sempat menjalani karantina di Balai Diklat BPK RI di Gianyar. Setelah sempat dipulangkan karena hasil test swab negatif selang beberapa hari kemudian kembali dibawa ke Balai Diklat untuk menjalani karantina kedua kalinya.
I Ketut Darmada menceritakan, beberapa hari yang lalu bersangkutan sempat menjanai rapid test, karena hasilnya reaktif. Selanjutnya oleh petugas Dinas Kesehatan Bangli dibawa ke Balai Diklat yang ada di wilayah Desa Pering, Gianyar untuk menjalani karantina.
Berselang tiga hari kemudian yang bersangkutan menjalani test swab dengan hasil negatif, sehingga dipulangkan dan menjalani karantina di rumahnya.
“Hampir seminggu di rumah, pada hari Jumat kemarin yang bersangkutan kembali menjalani rapid test ketiga dan hasilnya reaktif, selanjutnya menjalani test swab di RSU Bangli dengan hasil positif,” ujar I Ketut Darmada, Minggu (10/5/2020).
Esoknya atau pada hari Sabtu (9/5) yang bersangkutan dibawa oleh petugas kembali menjalani karantina di Balai Diklat BPK RI di Desa Pering Gianyar.
Selain itu bersamaan juga seorang warganya yang tak lain anak pertama dari tukang suwun Pasar Kidul juga dibawa petugas untuk menjalani karantina di Bali Diklat BPK RI karena hasil test swabnya positif.
“Sebelumnya anak kedua dari tukang suwun positif, kini giliran anak pertamanya yang masih memilki balita usia 1 tahun dinyatakan positif,” sebut Ketut Darmada sembari menambahkan untuk tukang suwun dan anaknya yang kedua sudah pulang dan kini menjalani karantina di rumahnya.
Selain itu rencananya pada hari Senin (11/5) ada satu warga lagi akan dibawa petugas untuk menjalani karantina.
Terpisah Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi mengatakan sebelumnya OTG asal Banjar Umanyar sempat menjalani rapid test, karena hasilnya reaktif praktis harus menjalani karantina.
”Mengacu SOP dimana jika hasil rapid test kedua reaktif, maka harus menjalani karantina,” kata I wayan Dirgayusa.
Kata Dirgayusa karena bersamaan tempat karantina di RSU Bangli penuh, maka OTG asal Banjar Umayar tersebut dibawa ke Balai Diklat BPK RI yang ada di wilayah Desa Pering, Gianyar. Setelah menjalani karantina selama beberapa hari yang bersangkutan menjalani test swab dengan hasil negatif.
”Karena hasil swab negatif yang bersangkutan dipulangkan dan harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari,” sebut Wayan Dirgayusa.
Baru beberapa hari menjalani karantina di rumahnya yang bersangkutan kembali menjalani rapid tes ketiga dengan hasil reaktif, kemudian dilanjutkan dengan tes swab dengan hasil positif. “Karena hasil test swab positif yang bersangkutan kembali menjalani karantina di Balai Diklat BPK RI di Gianyar,” sebutnya.
Bebernya untuk kasus Umanyar adalah kasus tranmisi lokal hasil tracking dari kasus tukang suwun Pasar Kidul dan anaknya.
Sementara untuk jumlah kasus postif Covid -19 hingga Minggu (10/5/2020) terjadi penambahan empat kasus positif yakni 1 kasus transmisi lokal dari Umanyar, Desa Tamanbali, dan 3 kasus PMI yakni 1 dari Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan, Kecamatan Susut, 1 dari Banjar Jelekungkang, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli dan 1 PMI dari Banjar Tandang, Desa Batur, Kecamatan Kintamani.
”Jumlah kasus positif yang tercatat 70 kasus dengan rincian 40 dinyatakan sembuh dan 30 masih dalam perawatan,” jelas I Wayan Dirgayusa. (750)