LABUAN BAJO | patrolipost.com – Polemik terkait tuntutan pembayaran upah kerja yang melibatkan PT Wijaya Karya (Wika) dan ratusan pekerja sejumlah vendor supplier material pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori akhirnya menemui titik terang. PT Wika akhirnya bersedia membayar separuh tagihan milik para vendor di Labuan Bajo.
Salah seorang supplier, Tony menyampaikan bahwa PT Wika akhirnya bersedia membayar tagihan setelah sebelumnya ratusan pekerja dari sejumlah vendor atau supplier material hendak melakukan aksi demonstrasi besar besaran di Labuan Bajo pada Senin (17/4/2023).
“Sebenarnya hari ini kita akan melakukan aksi besar-besaran, tetapi karena sudah ada kesepakatan dengan PT Wika untuk membayarkan uang kami makanya kita tunda dulu,” ungkap Toni kepada awak media di Labuan Bajo, Senin (17/4/2023).
Tony menjelaskan adapun skema pembayaran yang tagihan akan dilakukan oleh PT Wika secara bertahap. Skema pembayaran yang tertuang dalam dokumen perjanjian pembayaran ini menyebutkan bahwa pada tahap pertama yakni pada hari Selasa (18/4), PT Wika akan membayar separo dari total tagihan sejumlah vendor yang mencapai angka Rp 34 miliar.
“Dalam kesempatan kami tadi, mereka (PT Wika) akan bersedia membayar kepada kami sebesar 50 persen dan itu mereka janji batas sampai besok (Selasa). Kemudian akan dilanjutkan dengan pembayaran bertahap,” tuturnya.
Skema pembayaran ini sendiri, sebut Tony tertuang dalam dokumen perjanjian yang ditanda tangani oleh 5 vendor penyedia material diatas materai 10.000. Sementara dari pihak PT Wika diwakili oleh Ngatemin selaku GM Operation 4, Teguh Agung Lukmawan selaku manajer projek dan Murih Yuwono selaku Manajer Keuangan Divisi PT Wijaya Karya.
Toni bersama vendor lainnya mengharapkan agar apa yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak akan secara konsisten dilaksanakan sehingga tuntutan gaji para pekerja yang belum terbayarkan sejak bulan Januari 2023 segara terealisasi.
“Saya harap apa yang sudah disepakati bersama tidak ada lagi alasan untuk menunda pembayaran uang kami. Intinya saya harap PT Wika harus konsisten dengan pernyataan mereka sendiri, kalau tidak maka kita akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” tutupnya.
Terkait hal ini, Manajer Projek PT Wijaya Karya (Wika) Teguh Agung Lukmawan saat dikonfirmasi patrolipost.com Senin (17/4) malam belum menjawab konfirmasi yang telah diminta oleh media ini melalui pesan singkat Whatsapp. (334)