BANGLI | patrolipost.com – Pasca salah satu pasien dinyatakan positif Covid-19, salah satu sal di RSU Bangli disterilisasi selama 3 hari ke depan. Tidak itu saja management RSU Bangli juga melakukan swab test terhadap beberapa pasien dan petugas kesehatan.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan, pasca salah seorang pasien RSU Bangli asal Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, dinyatakan positif Covid-19 dan sempat menjalani perawatan di salah satu sal RSU Bangli, pihak otoritas RSU Bangli telah mengambil langkah antisipasi.
“Pasien ini masuk pada 19 Juni lalu. Kemudian karena dicurigai terpapar virus Corona maka pihak rumah sakit melakukan uji swab. Hasil swab turun pada 21 Juni kemarin, dan hasilnya positif,” ujarnya, Selasa (23/6/2020).
Lanjut Kadis asal Desa Demulih, Susut ini, langkah yang diambil yakni menutup sementara satu sal tempat pasien sebelumnya dirawat. “Sal Mawar disterilisasi beberapa waktu. Kemudian nantinya dapat difungsikan kembali,” kata Dirgayusa seraya menambahkan, pasien positif tersebut sudah dirawat di ruang isolasi.
Selain itu, telah dilakukan pula rapid test hingga uji swab terhadap petugas medis yang sempat menangani pasien tersebut.
Sementara saat dikonfirmasi terkait kondisi di RSU Bangli pasca satu pasien positif Covid-19, Direktur RSU Bangli dr Nyoman Arsana mengatakan, jika situasi saat ini terkendali. Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 sudah menempati ruang isolasi.
Pihaknya menjelaskan, pasien ini mengalami sakit jantung. Namun yang bersangkutan dicurigai terpapar virus Corona. Selanjutnya petugas melakukan rapid test, dan hasilnya non reaktif. Untuk lebih meyakinkan maka dilakukan uji swab. Hasil uji swab turun dan hasil positif Covid-19.
“Sempat sehari menjalani perawatan di ruang Mawar. Kini yang bersangkutan sudah di ruang isolasi,” ungkapnya.
Untuk memastikan kondisi pasien lainnya yang satu sal dengan pasien tersebut pihaknya telah melakukan, uji swab terhadap pasien yang berada satu sal dengan pasien tersebut.
”Ada 4 pasien satu sal dengan pasien tersebut menjalani uji swab, untuk hasilnya belum turun,” ungkapnya.
Disinggung terkait test bagi tenaga medis, kata direktur asal Desa Songan Kintamani ini bahwa rumah sakit secara berkala melakukan rapid test. “Sebetulnya kami rutin melakukan test terhadap petugas. Kali ini kami juga melakukan test terhadap petugas yang sempat menangani pasien yang dinyatakan positif Covid-19,” sebutnya.
Nah, pasca kasus ini, pihak rumah sakit meningkatkan kewaspadaan. Begitu pula mengoptimalkan pengecekan pasien di awal.
Mengacu SOP maka Sal Mawar disterilisasi dalam waktu tiga hari. Nantinya petugas akan melakukan penyemprotan. Setelah itu, ruang dapat difungsikan kembali.
“Sterilisasi kami mulai hari ini. Untuk pasien kami dialihkan ke ruang lain,” jelas Nyoman Arsana. (750)