DENPASAR | patrolipost.com – Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali Ketut Wica mengatakan, Bali Era Baru adalah suatu era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru. Dalam penjabarannya, Bali Era Baru adalah Bali yang kawista, Bali kang tata titi tenteram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi. Disitu ada tatanan kehidupan holistik yang meliputi tiga dimensi utama.
Menurut Ketut Wica, visi menuju Bali Era Baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama yakni alam, krama dan kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana.
“Sumbernya adalah nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang terdiri dari Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi dan Jagat Kerthi,” jelas Ketut Wica, Senin (5/12/2022).
Deseminasi hasil sensus berencana sumber Daya Bali berbasis Desa Adat, memiliki data keseluruhan. Sehingga, saat membuat program akan mempermudah pemetaan, sekaligus mengetahui potensi yang ada di desa adat itu.
“Dengan data yang jelas tentu mempermudah dalam menentukan desa adat mana saja yang memenuhi syarat sebagai desa wisata. Dari 1.493 desa semua memiliki peluang menjadi desa wisata berdasarkan dari segi seni budaya dan kearifan lokal,” kata Ketut Wica.
Sensus berencana sumber daya Bali berbasis Desa Adat adalah program prioritas untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Berencana Menuju Bali Era Baru.
Bali Era Baru mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Termasuk, mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno. (pp03)