GIANYAR | patrolipost.com – Seorang warga Banjar Pande, Kelurahan Beng, Gianyar menjadi ODP (orang dalam pemantauan) virus Corona (Covid-19), setelah pulang dari Italia pada tanggal 17 Maret lalu. Warga yang bekerja di Italia tersebut, menjadi ODP setelah mengalami demam setibanya di rumah.
Pemkab Gianyar yang telah membentuk Gugus Tugas Daerah Penanganan Covid-19 bergerak cepat menindaklanjuti temuan kejadian tersebut
Bupati Gianyar Made Mahayastra, Wabup Anak Agung Mayun, Sekda Wisnu Wijaya, Kapolres Gianyar AKBP Dewa Adnyana, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Frandi Siboro dan Danyonzipur 18/YKR Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak langsung menuju rumah warga tersebut. Tim Dekon Yonzipur 18/YKR bersama mobil unit dekontaminasi nubika zeni AD membawa cairan disinfektan yang disemprotkan di pekarangan rumah warga tersebut.
Menurut penuturan Kepala Lingkungan Banjar Pande, Pande Made Wirata, warganya tersebut telah mendapatkan isolasi di kapal selama 40 hari sebelum pulang. “Telah lolos dari isolasi selama 40 hari, dan sampai di rumah mengalami demam, sudah dibawa oleh pihak keluarga ke rumah sakit swasta dan telah diambil sampel juga oleh RSUD Sanjiwani tadi malam Kamis (19/3), masih menunggu hasil lab,” ujar Pande Wirata.
Ditambahkannya, dari pemeriksaan awal warganya tersebut tidak terjangkit virus, dan lebih mengarah kepada penyakit demam berdarah.
Sementara itu, Bupati Mahayastra mengatakan bahwa tindakan yang diambil saat ini adalah sebagai langkah antisipasi, meskipun masih menunggu hasil lab. “Meski belum terbukti terinfeksi Corona, tetap kita berikan atensi, kita lakukan penyemprotan disinfektan di pekarangan, dan mengisolasi para penghuni rumah, selama masa isolasi 14 hari ini. Saya perintahkan Sekda agar memasok kebutuhan rumah tangga warga yang diisolasi ini,” ujarnya.
Bupati Mahayastra juga memerintahkan Kaling agar mengawasi warganya yang sedang diisolasi agar jangan keluar rumah dulu. “Apalagi ini musim hari raya, Kaling agar mengawasi warganya ini, mengingat Italia adalah negara yang paling terdampak Corona saat ini, kita mencegah kemungkinan terburuk,” tegas Bupati Mahayastra.
Bupati Mahayastra mengatakan penyemprotan disinfektan di titik-titik keramaian di sejumlah wilayah akan terus dilakukan.
“Dua hari lagi, Minggu (22/3) akan dilakukan penyemprotan di jalan-jalan utama di Ubud, dan akan berlanjut di titik-titik kerumunan massa lainnya,” ujarnya.
Pihaknya berharap masyarakat menyadari situasi pandemi yang tengah dialami hampir di seluruh dunia. “Saya meminta kesadaran masyarakat, saya tahu semua sulit menghadapi situasi ini, namun kami sebagai pemerintah melakukan semua yang terbaik untuk keselamatan masyarakat, jadi kami mohon kesabaran dan kerjasama semua warga,” tandasnya. (hms/sti)