Sepanjang 2024, Tiga Program Prioritas Balai Bahasa Provinsi Bali Melampaui Target

kepala balai bahasa
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali Valentina Lovina Tanate. (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Tiga program prioritas Badan Bahasa melalui Balai Bahasa Provinsi Bali pada tahun 2024 tercapai hingga melampaui target. Program itu yakni, Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Literasi kebahasaan dan kesastraan dilakukan melalui peningkatan literasi generasi muda dengan capaian 6.055 dari target 2.000 generasi muda. Bimbingan teknis pemberdayaaan komunitas literasi tercapai 24 dari target 22 komunitas.

Bacaan Lainnya

Sementara, Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah dilakukan dengan melakukan revitalisasi bahasa daerah dan upaya perlindungan. Target partisipan perlindungan bahasa dan sastra daerah tercapai 390 dari target 315.

“Kenapa dilakukan perlindungan bahasa? Karena kepunahan bahasa daerah merupakan isu global,” jelas Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali Valentina Lovina Tanate, di Denpasar, Senin (30/12/2024).

Ia mengungkapkan, pada 2018, UNESCO mengklaim setiap dua minggu, terdapat satu bahasa yang punah. Di Indonesia sesuai pemetaan badan pengembangan bahasa terdapat 718 Bahasa Daerah.

Untuk menjaga kepunahan dilakukan pemetaan karena setiap daerah daya hidupnya beragam, dan banyak bahasa yang kristis terancam punah khususnya di wilayah Indonesia Timur. Selain itu, penutur jati tidak menggunakan lagi.

Ia mencontohkan, Papua yang memiliki 400 lebih bahasa daerah. Akan tetapi satu bahasa daerah memiliki penutur yang kurang dari 5.

“Karena memiliki bahasa terlalu banyak dan setiap desa bahasanya berbeda,” ucapnya.

Salah satu upaya perlindungan Bahasa Daerah di Provinsi Bali dilakukan melalui revitalisasi Bahasa Daerah yang merupakan progran episode merdeka belajar ke-17.

Program internasionalisasi Bahasa Indonesia dilakukan dengan tiga model kegiatan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), yakni Bimtek BIPA, forum ilmiah dan pemasyarakatan program BIPA.

“Kami melakukan fasilitasi untuk pengajar, lembaga dan pembelajar Bahasa Indonesia bagi penutut asing. Kami melakukan pembelajaran dan pendataan ke-BIPA-an serta memperluas jaringan BIPA,” kata Valentina.

Dari target 5 lembaga tercapai 20 lembaga yang terdata. Pembelajar BIPA dengan target 427 dan tercapai 453 orang.

Dengan hasil capaian Balai Bahasa yang melebihi dari target pada 2024, Valentina berharap Balai Bahasa Provinsi Bali menjadi lembaga yang memiliki program yang bermanfaat bagi masyarakat. (pp03)

Pos terkait