Sepekan Berlalu, Polres Bangli Kesulitan Lacak Pembuang Bayi di Lapak Pedagang Durian

penemuan bayi
Bayi laki-laki yang dibuang di lapak pedagang durian di Banjar Seribatu Desa Penglumbaran, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Sudah sepekan kasus pembuangan bayi di sebuah lapak pedagang durian di Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut berlalu. Namun hingga kini pihak Kepolisian belum berhasil mengungkap pelakunya. Minimnya saksi atau petunjuk menjadi kendala mengungkap kasus yang menjadi perhatian publik ini.

Kapolsek Susut AKP I Nyoman Sucipta dihubungi, pada Selasa (13/5/2025) mengatakan, untuk mengungkap kasus ini, sejatinya petugas telah melakukan penyelidikan hingga ke luar daerah. Beberapa klinik dan Pustu telah di sambangi petugas. Saat ini petugas sedang berputar-putar menjaring informasi hingga wilayah Tampaksiring Gianyar.

Bacaan Lainnya

Adapun kendala yang dihadapi petugas yakni selain tidak ada CCTv yang terpasang di sekitar lokasi, juga minimnya saksi dan petunjuk. Lokasi penemuan bayi memang agak sepi. Apalagi dari hasil analisa pihak dokter, bayi tersebut dibuang sekitar pukul 04. 00 Wita dan baru ada warga yang menemukan sekitar pukul 06.00 Wita, sehingga tidak ada saksi yang melihat.

“Kita hanya mengandalkan penerawangan saja, mudah-mudahan kasus ini bisa segera terungkap,” kata AKP I Nyoman Sucipta.

Diberitakan sebelumnya warga Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, pada Selasa (6/5) di gegerkan dengan penemuan bayi di salah satu lapak pedagang durian. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut selanjutnya dibawa ke Puskesmnas Susut I dan kemudian dikirim ke RSUD Bangli.

Kasubag Hukum, Humas, dan Pemasaran RSUD Bangli, Sang Kompyang Arie Sukma Wijaya menyampaikan bahwa bayi tersebut masih menjalani perawatan di ruang perinatologi yang memang diperuntukkan bagi bayi baru lahir. Secara visual, kondisi bayi stabil dan memiliki kemampuan menyusu dengan baik.

Namun demikian, perawatan lanjutan direncanakan akan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah (Sanglah), Denpasar. Rujukan dilakukan karena hasil pemeriksaan awal menunjukkan dugaan adanya gumpalan darah di pembuluh otak.

“Infomasi dari dokter akan dirujuk karena ada yang mencurigakan dari hasil CT scan,” kata Sang Arie. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *