SINGARAJA | patrolipost.com – Setelah sebulan lebih jamaah haji melaksanakan rangkaian ibadah haji di tanah suci Mekkah Saudi Arabia, direncanakan seluruh jamaah haji dari Buleleng, Bali akan tiba di Tanah Air, Jumat (5/8) mendatang. Setelah melalui proses keimigirasian sebanyak 44 jamaah haji asal Buleleng akan kembali ke rumah masing-masing. Hanya saja, para jamaah haji itu disarankan untuk tidak terima tamu setiba di rumah selama beberapa hari mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Kabupaten Buleleng I Made Subawa SE MPd melalui Penyelenggara Haji dan Umrah H Imam Syafii Sag membenarkan kedatangan jamaah haji asal Buleleng yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 29 pada tanggal 5 Agustus 2022 mendatang. Diawali dengan pemeriksaan barang bawaan, dokumen dan pemeriksaan berkaitan keimigrasian di Bandara Juanda serta di Embarkasi Haji Surabaya sebelum langsung pulang ke tempat asalnya.
“Sesuai jadwal jamaah haji Buleleng memang akan tiba di Juanda Surabaya, Jumat (5/8) mendatang. Setelah proses pemeriksaan dokumen selesai saat itu juga mereka akan diberangkatkan ke Buleleng. Sejauh ini tidak ada kendala dan kedatangannya akan sesuai dengan jadwal,” kata H Imam Syafii, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, selama melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Mekkah, sebanyak 52 jamaah haji tersebut tidak ada yang mengalami kendala berarti tertutama soal kesehatan. Semuanya dapat menjalankan prosesi ibadah haji dengan lancar di tengah isu pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Alhamdulillah Kesehatan jamaah haji (asal Bueleleng, red) prima sehingga tidak ada laporan mereka mengalami kendala Kesehatan selama di sana (Saudi Arabia),” jelasnya.
Namun demikian, menurut Imam Syafi’i setiba di Embarkasi Haji jamaah yang dalam kondisi sakit akan dicek kesehatannya termasuk akan di Swab/Antigen. Jika hasilnya positif maka yang bersangkutan akan dikarantina.
Untuk itu ia mengimbau kepada para jamaah haji agar melakukan isolasi mandiri selama beberapa hari untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan, termasuk diantaranya membatasi menerima tamu. Terlebih saat berada di luar negeri berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang.
“Biasanya baru datang tamu tentu akan datang untuk memberikan ucapan selamat. Namun kami sarankan untuk beristirahat dahulu untuk menghindari kondisi capek usai melakukan perjalanan jauh,” imbuhnya.
Selain itu, Imam Syafi’i menyebutkan, kondisi kesehatan jamaah haji yang baru tiba tetap akan dilakukan pemantauan melalui Puskesmas masing-masing. Para Jamaah dibekali dengan kartu kontrol.
“Begitu tiba di rumah jamaah haji harus datang ke Puskesmas terdekat untuk melaporkan kondisi kesehatannya. Ada blanko isian yang harus diserahkan kepada petugas medis di Puskesmas,” tandasnya. (625)