Sering Dibully, Siswi SMP Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Sekolah

Pihak Kepolisian melakukan olah TKP di lokasi ditemukannya mayat siswi SMP Tasikmalaya.

TASIKMALAYA | patrolipost.com – Setelah beberapa hari tidak pulang ke rumah, akhirnya siswi SMP 6 Kota Tasikmalaya berinisial DS (13) ditemukan tewas di dalam gorong-gorong depan sekolah. Koban diketahui sering dibully teman-temannya dengan ucapan ‘bau lontong’ karena ibunya berjualan lontong.

Salah seorang kerabat korban, Ade Munir (56) menyebut bahwa korban diketahui tidak pulang ke rumah sejak Kamis (23/1) sore. Pihak keluarga pun sempat melaporkan kehilangan DS tersebut kepada Kepolisian.

Bacaan Lainnya

Selain itu, Ade juga mengungkapkan bahwa dua hari sebelum DS hilang ibunya melihat korban sering murung dan senang berdiam diri di dalam kamar.

“Kata ibu korban, DS ini sering di-bully di sekolah. Ia sering dikatai bau lontong karena ibunya berjualan lontong,” ujarnya, Senin (27/1/2020) seperti dikutip merdeka.com.

Berdasarkan informasi yang diterima keluarga dari teman DS, saat itu DS diketahui pulang bersama dua orang temannya dari sekolah. Namun karena saat itu hujan turun cukup deras maka DS pun memilih berteduh terlebih dahulu, sedangkan kedua temannya pulang duluan.

“Dia kata temannya sendirian menunggu hujan reda dan dua temannya pulang duluan,” kata Ade.

Saat DS tidak pulang pada Kamis sore, menurut Ade, pihak keluarga sempat melakukan pencarian karena khawatir, namun ternyata tidak membuahkan hasil. Pada Jumat (24/1/2020), keluarga kemudian mendatangi sekolah untuk memastikan. Pihak sekolah menyebut bahwa korban terakhir masuk kelas pada Kamis (23/1/2020).

“Saat minta agar membuka rekaman kamera pengawas (CCTV), pihak sekolah tidak mengizinkan karena harus ada rekomendasi dari Kepolisian. Saat itu juga keluarga langsung membuat laporan kehilangan orang ke Polsek Mangkubumi,” sebutnya.

Dia mengungkapkan bahwa DS dikenal sebagai anak yang suka berdiam di dalam rumah, dan jarang sekali main sampai sore di luar rumah, apalagi sampai tidak pulang. Atas dasar itu keluarga menyetujui jenazah DS diautopsi karena keluarga ingin memastikan penyebab kematiannya. (807)

Pos terkait