BANDUNG | patrolipost.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sepanjang Mei 2022, Jawa Barat alami 64 kali gempa bumi. Dari jumlah itu, sebanyak 18 gempa bumi terjadi di darat akibat aktivitas sesar lokal.
Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dari peta distribusi episenter gempa bumi periode bulan Mei 2022, terlihat 39 kejadian gempa bumi terjadi di laut.
Kejadian di laut tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
“Sedangkan 18 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal. Sedangkan tujuh gempa bumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan dari adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia, ” katanya, Jumat (3/6/2022).
Kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 2 hingga 228 km. Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,6 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,4. Sepanjang Mei 2022 terdapat 2 kali kejadian gempa bumi dirasakan. Salah satunya gempabumi dirasakan dengan magnitudo terbesar terjadi pada tanggal 09 Mei 2022 di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.
Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 11.50 WIB yang berpusat pada 8,23 Lintang Selatan dan 108,28 Bujur Timur pada kedalaman 32 Km. Gempa ini berkekuatan sebesar M4,6 dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas II MMI, serta di daerah kota Banjar dengan skala intensitas I-II MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu masyarakat diminta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. (305/snc)