(Kiri – Kanan)) Ketua ISMI Bali, H Masrur Makmur bersama Samsul B Ibrahim selaku Ketua Panitia SILABIS 11 yang juga Wakil Sekjen ISMI Bidang EKAPALIH (Ekonomi Pariwisata dan Lingkungan Hidup).
DENPASAR | patrolipost.com – Secara berkelanjutan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Provinsi Bali tiap bulannya tetap mengadakan konsolidasi ataupun evaluasi meskipun di era pandemi Covid-19, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Provinsi Bali, H Masrur Makmur usai jumpa media, Rabu (18/11/2020) di Denpasar terkait Silahturahmi Bisnis (SILABIS) yang menjadi agenda rutin dari ISMI yang rencananya bakal diadakan di Hotel Melia Bali Kawasan ITDC Nusa Dua 20-22 November 2020 mendatang dan dihadiri 250 anggota ISMI dari seluruh nusantara.
Dikatakan H Masrur yang dikenal sebagai pengusaha ‘Money Change’ ini, dari 175 anggota ISMI Bali yang bergerak di sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19 diakui, 75 persen terdampak langsung ataupun tidak langsung akibat mewabahnya Covid-19, terutama bagi mereka para pemilik hotel, travel atau tepatnya penyedia akomodasi, makan dan minum (akmamin).
“Kondisi ini kita alami bersama, namun kami tidak berhenti disitu, kami melihat peluang di sektor kuliner, dari sinilah kami mulai lagi,” ucap H Masrur, kami berikan mereka modal kerja bagi yang tidak memiliki modal namun punya kemampuan dibidang kuliner, sambungnya.
“Kehadiran para saudagar se Indonesia ini akan menjadi stimulan bagi perekonomian domestik Bali di tengah pandemi ini, selain itu diharapkan saat ini menjadi ajang sharing ekonomi kreatif diantara para anggota, dan terpenting kegiatan ini dapat pula menarik para saudagar muslim untuk berkembang di Bali ” tutur H Masrur Makmur.
Bali memiliki kontribusi besar terhadap perolehan devisa Negara dari sektor Pariwisata, bahkan pada tahun 2019 Bali menyumbang 29% dari total penerimaan nasional, wabah penyakit Covid 19 yang melanda di semua Negara memberikan dampak yang signifikan terhadap pariwisata di Bali. Tentunya pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata tidak bisa hanya berharap dari tangan pemerintah saja, ini pula yang menjadi dasar pertimbangan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia untuk turut serta membantu percepatan pemulihan ekonomi Nasional.
“Sudah waktunya kita semua berpikir bagaimana Bali segera dapat bangkit dari keterpurukan roda perekonomian masyarakat kembali berputar dan pariwisata Bali kembali dapat berkontribusi bagi penerimaan Devisa Negara,” tutur Samsul B Ibrahim selaku Ketua Panitia SILABIS 11 yang juga Wakil Sekjen ISMI Bidang EKAPALIH (Ekonomi Pariwisata dan Lingkungan Hidup), menambahkan, bergeraknya pariwisata Bali akan menjadikan Bali sebagai lokomotif pariwisata bagi daerah lain.
Samsul B Ibrahim yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) DKI Jakarta menambahkan, SILABIS 11 di Bali kali ini berharap 250 peserta yang terdiri dari 25 korwil ISMI yang terkenal di Indonesia akan merasakan kesiapan pariwisata Bali dalam menyambut wisatawan dengan konsep normal baru yang menerapkan protokol kesehatan. (wie)