DENPASAR | patrolipost.com – Seniman memiliki pandangan tersendiri terhadap hal-hal yang seringkali dianggap tak bermakna oleh kebanyakan orang. Bagi mereka, sebuah simbol bisa lahir dari apa yang dianggap tidak bermakna tadi.
Seperti halnya, Grup Band Navicula yang mengambil setting video klip di tempat penampungan sampah terbesar di Bali, TPA Suwung, Denpasar.
“Kembali ke Akar mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah dan sampah yang merusak alam,” kata pentolan Navicula Gede Robi di Denpasar, Senin (6/6/2022).
‘Kembali ke Akar’ menjadi single kedua Navicula yang ada di album Archipelago Rebel. Tema dari single tersebut, adalah semacam ingatan mengajak orang untuk mengingat kembali siapa identitas mereka maupun asal usul mereka.
Dalam single keduanya, kata Robi, Navicula merespons dampak kemajuan teknologi sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah dan sampah yang merusak alam.
Menurutnya, alam dan budaya merupakan satu kesatuan aset yang dimiliki Bali. Menurut Robi, akar budaya Bali adalah akar yang melestarikan budaya tapi juga melestarikan alam.
“Juga menjaga tradisi, apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu kita. Agar kita bisa memaknai, memanfaatkannya, dan membuatnya relevan untuk zaman sekarang,” jelasnya.
Dalam single kedua ini, Sandrina Malakiano didapuk sebagai executive produser. Sebelumnya, Sandrina Malakiano sendiri namanya dikenal sebagai presenter berita nasional dengan rekam jejak panjang di dunia audio visual.
Sementara, video klip akan dirilis di kanal Youtube Navicula pada 10 Juni 2022. Album Archipelago Rebel akan dilepas tengah tahun 2022 ini. Video klipnya dibuat oleh KitaPoleng, sebuah production house yang menggarap video klip Dinasti Matahari milik Navicula. (pp03)
