JAKARTA | patrolipost.com – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) mulai ground breaking di awal semester pertama 2024. Hal itu terungkap saat Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya memperkenalkan diri sekaligus memohon arahan langsung dari Menteri PPN/Bappenas RI, Suharso Monoarfa terkait program – program pembangunan di Provinsi Bali oleh pusat, termasuk pembangunan LRT.
Kepala Dinas Perhubungan IGW Samsi Gunarta yang turut hadir dalam audiensi mengatakan, Menteri Monoarfa akan mendorong opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk memastikan kehadiran pemerintah dalam projek ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan konstruksi sipil lainnya. Sementara itu, jalur LRT Bali tahap awal berada di lintasan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Mengwi. Selanjutnya, akan mencakup seluruh wilayah Bali.
Samsi Gunarta menjelaskan, lintasan LRT akan dibagi tiga tahap. Fase pertama, Bandara I Gusti Ngurah Rai-Seminyak, melalui Central Parkir. Fase kedua, Seminyak-Canggu dan Fase ketiga, Canggu-Mengwi.
“Kita diminta harus mulai menyiapkan timeline dan menghitung mundur dari saat ground breaking yang direncanakan di awal periode semester I tahun 2024 depan,” kata Samsi Gunarta, Rabu (4/10/2023).
Samsi menambahkan, prioritas saat ini adalah fase pertama dengan lintasan Bandara-Seminyak. Mengingat, kata Samsi, jalur tersebut sudah mengalami tingkat kemacetan parah.
Fase pertama ini terbagi dalam fase 1A Bandara-Central Parkir, dan fase 1B Central Parkir-Seminyak.
“Sebagian besar akan menggunakan jalur bawah tanah, tapi di tempat-tempat yang memungkinkan, digunakan jalur at grade atau menyentuh tanah,” ujar Samsi.
Pembangunan LRT di Bali untuk mengatasi kemacetan di kantung-kantung pariwisata. Pembangunan moda transportasi baru ini akan meningkatkan bargaining Bali dengan destinasi wisata dunia lainnya.
“Pariwisata kita bagus, tapi kita perlu pembenahan melalui dukungan infrastruktur khususnya moda transportasi yang memadai,” kata Samsi.
Menurutnya, LRT akan memudahkan penumpang menuju Bandara. Dalam pelayanan LRT, penumpang mendapatkan kepastian masuk areal bandara tanpa khawatir terjebak macet.
Selain itu, memungkinkan penumpang menikmati sisa waktu menunggu pesawat boarding. Termasuk, bisa melakukan check-in di luar.
“Jadi mereka masih bisa memanfaatkan sisa waktunya untuk menikmati Bali sebelum waktu keberangkatan,” jelas Samsi Gunarta. (pp03)