BORONG | patrolipost.com – Warga Heso, Desa Golo Wune, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur harapkan adanya SMP yang berlokasi di Desa Golo Wune. Hal ini buntut dari sulitnya akses mengenyam pendidikan Menengah Pertama untuk para pelajar dari desa tersebut.
Siswa SD yang baru tamat punya dua pilihan ke SMP yang sama sama sulit dijangkau, yakni SMP di Muring atau SMP di Tolok. Jarak dari Kampung Heso menuju ke Muring maupun Tolok hampir sama. Lebih dari 4 kilometer.
Oleh karena itu, para siswa/i SMP harus memulai perjalanan dari rumah dengan berjalan kaki sekitar pukul 05.00 pagi hingga sampai di sekolah bisa tepat waktu. Hal ini berlaku setiap hari sehingga kemungkinan untuk merasa lelah dan bosan bagi siswa/i bisa terjadi.
Dengan demikian, tak jarang beberapa anak-anak SMP yang hanya menempuh setengah perjalanan, kelelahan dan masih ngantuk lalu tidur di pondok kebun milik warga.
Menanggapi hal ini, salah satu tokoh di Heso mengharapkan agar ke depannya di Heso bisa berdiri Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“SMA sudah ada di Lonto Ulu. Yang kita harapkan adalah adanya SMP, walau hanya ‘satu atap’ dengan SDI Golo Wunis pun tidak apa-apa,” ungkap tokoh yang merahasiakan identitasnya tersebut kepada patrolipost.com, Sabtu (14/9/2024).
Menurutnya, lembaga pendidikan di Golo Wune sudah hampir lengkap. Hanya SMP saja yang belum ada.
“PAUD, SD dan SMA sudah ada dan semuanya berjarak dekat dari rumah warga. Hanya SMP saja yang mengharuskan anak-anak ini menuju ke desa lain untuk menimba ilmu,” imbuhnya.
Anak anak dari Heso rata-rata memiliki tingkat kecerdasan yang cukup bagus, namun potensi tersebut bisa menjadi tidak berguna gara-gara keberadaan lokasi sekolah (SMP) di luar jangkauan.
“Beberapa kasus putus sekolah terutama di jenjang SMP bukan karena otak anak-anak tidak mampu, melainkan kejenuhan atas jarak jauh yang ditempuh setiap hari. Jadi tidak heran jika di jenjang SMP kebanyakan anak-anak terancam putus sekolah,” tutupnya. (pp04)