Sky Garden Ditutup Satpol PP, Dipolice Line Polresta

DENPASAR | patrolipost.com – Tempat hiburan malam yang telah mendunia, Sky Garden akhirnya ditutup mulai Jumat (16/8). Diskotik yang terletak di Jalan Legian Kuta itu disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Badung dan dipasang police line oleh Sat Reskrim Polresta Denpasar.

Penutupan dilakukan karena tempat hiburan malam ini diduga terindikasi beberapa masalah yang dilaporkan oleh Owner PT ESC Urban Food Station bisnis night club Sky Garden, Titian Wilaras alias Kris. Termasuk laporan pelecehan yang dialami anaknya, Pamela Wilaras yang diduga dilakukan I Putu Gede Ambara Sadewa (60) selaku Manajer SDM Sky Garden.

Titian Wilaras didampingi kuasa hukumnya, Nyoman Ferri Supriadi mengatakan, ada tiga laporannya langsung ditindaklanjuti, yaitu Muhammad Rifan dengan nomor laporan STPDL/913/VIII/Bali/Resta DPS. Rifan dituduh melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan atau pencemaran nama baik dengan menyebarkan fotonya ke sejumlah media. Foto itu Titian Wilaras duduk di salah satu ruangan di Mapolsek Kuta.

Seorang accounting Sky Garden, Yulanne Rustanti melaporkan Suwarno Direktur Sky Garden tentang penggelapan dalam jabatan dengan nomor laporan; STPDL/914/VIII/Bali/Resta DPS. Suwarno diduga tidak menyerahan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi dengan kerugian Rp 1 miliar lebih. Pamela Wilaras melaporkan I Putu Gede Ambara Sadewa, manager SDM dengan nomor laporan; STPL/912//VIII/2019/Bali/ Resta DPS.
“Ini akan dilakukan rekonstruksi. Sebagai orangtua, sangat berharap agar I Putu Gede Ambara Sadewa segera diproses secara hukum yang berlaku. Orangtua mana yang mau terima anak digituin. Pernyataan pertama sudah ada kok dan ditandatangani terlapor bahwa terlapor mengakui kesalahan sudah melakukan perbuatan itu,” ungkap Titian sebelum dilakukan reskonstruksi.
Sementara Ferri Supriadi menambahkan, kejadian itu berlangsung di bagian kitchen Sky Garden.

“Pamela jadi shok dan trauma atas kejadian tersebut. Ia sempat menjalani perawatan psikologi. Bahkan ia meminta agar dalam rekonstruksi ini, dipakai peran pengganti wanita karena dia masih trauma,” ujar Ferry.

Tim gabungan dari Polsek Kuta, Polresta Denpasar dan Brimob Polda Bali berjumlah sekitar 50 anggota dan Sat Pol PP Kabupaten Badung sebanyak 15 orang tiba di Sky Gerden, pada pukul 14.00 Wita. Saat itu juga dilangsungkan rekonstruksi terkait laporan – laporan tersebut. Polresta menangani 3 laporan polisi, sedangkan Polsek Kuta merekonstruksi dua laporan polisi, yakni pencurian dan penganiayaan dilaporkan oleh Suwarno.

Dengan pengamanan anggota Brimob bersenjata lengkap, anggota Reskrim langsung melakukan rekonstruksi. Rekonstruksi laporan di Polresta Denpasar dipimpin langsung Kasat Reskrim Kompol I Wayan Arta Ariawan. Sedangkan Polsek Kuta dipimpin Kapolsek AKP Teuku Ricki Fandlianshah. Lantaran dari para pelapor di Polsek Kuta tidak hadir, akhirnya dilangsungkan dengan peran pengganti.
Terhadap kasus pencurian yang dilaporkan di Polsek Kuta, langsung dibantah Titian Wilaras. Titian Wilaras mengaku sebagai owner, jadi sah-sah saja ia mengambil uang hasil jualan. Juga saat rekonstruksi dugaan penganiayaan. Saat diperagakan ternyata yang terjadi hanyalah peristiwa penamparan. Itu terpaksa dilakukan oleh terlapor Markus Karel Senen terkadap oknum karyawan lantaran refleks karena mengetahui anak sang owner mendapatkan perlakukan tak senonoh.
Dalam rekonstruksi pelecehan seksual yang berlangsung di kitchen Sky Garden, ternyata benar ia mendapatkan pelecehan seksual. Belasan adegan yang diperagakan oleh Pamela Wilaras, dimulai ketika 17 Juli 2019 sekitar pikul 14.00 Wita saat Pemela yang menjabat di bagian keuangan itu datang ke ruangan Admin, kitchen di Sky Garden untuk meminta data infentory kitchen kepada terlapor I Putu Gede Ambara Sadewa.
Korban disuruh duduk sebentar namun ditolak karena masih ada pekerjaan yang perlu diselesaikan. Terlapor malah memegang kedua pundak korban dan memaksanya harus duduk. Karena itu, korban sempat membentaknya. Terlapor justru menggenggam pundak anak owner ini lebih keras lagi sehingga ia ketakutan. Terlapor langsung menggerayangi leher korban menggunakan tangan. Salah satu tangannya dimasukan ke bagian perut korban, lalu tangannya terus dinaikkan hingga meraba payudara korban.
Terlapor sempat berkata: “Kamu cantik, badanmu bagus, tinggi, putih, dadamu besar.”

Korban lalu berontak melakukan perlawanan. Terlapor kembali mengancam, katanya: “Awas kamu jangan berani ngadu, karena ini perintah atasan.” Karena ketakutan, ia kemudian lari menyelamatkan diri keluar dari ruangan tersebut.

Usai rekonstruksi, tim gabungan tersebut langsung melakukan anev. Hasilnya, Sky Gerden terpaksa harua dipolice line, bahkan untuk lebih aman lagi, 1 unit mobil rantis Brimob Polda Bali dipasang di depan Sky Garden sampai masalah tersebut selesai diproses secara hukum.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Arta Ariawan mengatakan, Polresta dan Polsek melakukan rekonstruksi atas laporan yang diterima. “Diantaranya, pelecehan seksual, pencurian, penganiayaan, ancaman atau fitnah. TKPnya di Sky Garden. Tentunya kami perlu TKP tetap steril makanya di police line, pun penjagaan ketat dengan anggota bersenjata. Kami bersinergi dengan Pol PP Badung. Pol PP juga ikut melakukan pengamanan di lokasi. Laporan-laporan ini setelah rekonstruksi, kami akan tidak lanjuti untuk maksimalkan,” ungkapnya.

Selain memasang police line di depan Sky Garden, penjagaan ketat Brimob bersenjata, juga mobil rantis, sejumlah wisatawan baik domestik dan mancanegara yang lalu lalang justru mengabadikan momen tersebut. Ada yang foto-foto dekat mobil rantis berlatar belakang anggota Brimob bersenjata, juga ada yang foto bareng anggota Brimob yang sedang berdiri di depan police line. (ray)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.