Perlombaan KSPAN secara rutin dilaksanakan 2 tahun sekali diawali dengan pembinaan oleh tim Provinsi Bali terhadap sekolah-sekolah mewakili daerahnya, kemudian dilanjutkan dengan perlombaan.
Lomba KSPAN dinilai sebagai kegiatan strategis guna mencegah remaja terjun ke dalam pergaulan bebas yang menyebabkan tertular penyakit HIV/AIDS serta penyalahgunaan obat terlarang.
“Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada siswa-siswa, sehingga dengan mengetahui apa itu HIV/AIDS tentu dia akan bisa mencegah atau mengendalikan diri agar tidak terbawa dalam seks bebas dan narkoba,” ujar Ida Bagus Sudirga selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Denpasar.
Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyebutkan bahwa, HIV di Provinsi Bali mencapai 21.500 kasus dan 38 persen berasal dari Kota Denpasar.
“Kasus HIV di Provinsi Bali ditemukan 21.500. Angka ini cukup besar. Dari 21 ribu ini 38 persen berada di Kota Denpasar, jadi ada 8.000 penderita lebih di Denpasar,” ujarnya.
Dari total kasus keseluruhan, penyebaran HIV/AIDS 98 persen dipengaruhi pergaulan seks bebas dan sisanya disebabkan penggunaan jarum suntik dan homoseksual.
“Pengaruh seks bebas 98 persen dan sisanya disebabkan penggunaan jarum suntik dan homoseksual,” imbuhnya.