LABUAN BAJO | patrolipost.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTT, Angelus Wake Kako (AWK) mengajak generasi muda Labuan Bajo menjadi pelopor menjadi garda terdepan dalam mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila saat paham radikal mencoba masuk menggantikan ideologi Pancasila.
Hal ini disampaikan Angelo saat memberikan materi sosialisasi empat (4) pilar Bangsa di Kampus Politeknik ElBajo Commodus, Jumat (16/10/2020). Hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua MPR RI, Prof Dr dr Ir H Fadel Muhamad yang memberikan materi sosialisasi melalui video zoom.
“Anak anak muda harus menjadi pelopor dan terdepan ketika Pancasila diganggu. Bisa menjadi pembela. Untuk Itu generasi muda perlu memahami pentingnya keberadaan 4 pilar berbangsa ini,” ujar Angelo.
Di hadapan mahasiswa, masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Angelo menjelaskan perkembangan arus globalisasi yang tumbuh begitu pesat tentu berdampak kepada identitas bangsa. Hal ini mengakibatkan munculnya tantangan, baik secara internal maupun eksternal.
“Dunia berubah begitu cepat, secara global berpengaruh terhadap identitas dan jati diri bangsa. Secara internasional kita sedang dihadapkan dengan 2 arus utama yang sangat fundamental. Yang pertama, persaingan bebas. Yang kedua, ideologi luar yang mampu menembus sekat dan batas negara untuk masuk dan melakukan gangguan, infilterasi terhadap keberadaan ideologi di Indonesia, baik ekstremis agama maupun pasar,” tuturnya.
Angelo juga mengingatkan adanya tantangan dari dalam negeri yang selama ini menjadi penghambat bagi Bangsa Indonesia untuk bergerak maju. Yakni belum optimalnya pelaksanaan sila – sila Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Angelo, empat pilar Bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tinggal Ika merupakan landasan yang kokoh yang mampu menjadikan bangsa Indonesia dapat bersaing dengan negara lain. Namun kelebihan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa Indonesia.
“Internal, kita punya potensi, Indonesia terdiri dari suku, agama, istiadat dll, tapi keberagaman malah sering dijadikan tantangan dan hambatan. Tren yang berbahaya adalah ketika semua generasi muda berdiskusi soal hal – hal yang tidak produktif, mempertanyakan agama, suku dan ras yang lainnya, waktu disia-siakan dengan hal itu. Kita sedang berada pada situasi dunia tanpa batas. Harus siap bersaing dengan negara lain,” lanjut Angelo.
Angelo juga mengajak generasi muda Labuan Bajo dan NTT pada umumnya untuk tetap menunjukan kebanggaan menjadi Warga Negara Indonesia dengan tidak melupakan karakter dan jati diri yang ada.
“Jangan gampang terprovokasi dengan sesuatu yang membiuskan. Orang Flores rata-rata hitam, rambut kriting, tapi kita kadang termakan dengan iklan yang menjanjikan, yang cantik itu kulit putih. Kita tidak percaya diri bahwa kita juga bagus. Tidak perlu mengubah karakter, bangga dengan apa yang dimiliki,” tuturnya.
Lanjut Angelo, sebuah bangsa akan kehilangan jati diri karena dibius oleh kapitalis dan tidak mampu menunjukkan karakter yang dimiliki. Sebuah bangsa akan dihargai oleh bangsa lainnya jika bangsa tersebut mampu menunjukkan perbedaan yang dimilikinya sebagai sebuah kebanggaan yang perlu ditonjolkan.
Perbedaan ini pun dapat dijadikan sebuah kelebihan dan keunggulan dalam menjaga wilayah NKRI agar tetap utuh.
Sementara Itu, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhamad dalam video zoomnya menjelaskan, 4 pilar berbangsa haruslah selalu diingat sebagai foundasi negara yang menjadikan Indonesia hingga saat ini tetap kokoh berdiri.
“Kita ingin memasyarakatkan Pancasila yang sudah menjadi ideologi bangsa Kita. Kita memiliki UUD 1945 yang menjadi fondasi daripada semua UU yang ada. Kita ingin agar supaya Kita ini tetap dalam satu Negara Kesatuan yang utuh, yaitu NKRI dan meskipun kita berbeda, Kita tetap Bhineka Tinggal Ika. Ini merupakan fondasi bangsa Kita,” ucapnya. (334)