DENPASAR | patrolipost.com – Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali yang juga Anggota Badan Sosialisasi MPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) atau akrab disapa Gus Adhi menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan pendidikan politik. Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diikuti para pengajar SMP Sapta Andika, Senin (28/8/2023) mengusung tema “Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan Dalam Menyongsong Pemilu Serentak 2024: Suara Kita untuk Indonesia”.
Dalam kesempatan ini Gus Adhi juga mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini memperbolehkan tempat pendidikan seperti universitas hingga sekolah menjadi lokasi kampanye bagi peserta Pemilu 2024.
Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang disosialisasikan yaitu, Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Lebih lanjut Adhi Mahendra Putra mengatakan dirinya memberikan apresiasi kepada Kepala Sekolah SMP Sapta Andika Denpasar yang sudah menyambut cepat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa pentingnya kegiatan kampanye dan pendidikan politik diberikan ruang untuk dilaksanakan di lembaga pendidikan.
Dalam sosialisasi Empar Pilar Kebangsaan tersebut, Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini menyampaikan pesan bagaimana pentingnya para guru memahami Empat Pilar Kebangsaan. Selain itu para guru juga diberikan pendidikan politik dalam menyongsong Pemilu di tahun 2024.
“Kenapa di lembaga pendidikan? Karena di lembaga pendidikan lah kita menumbuhkembangkan embrio-embrio pembangunan nasional. Ini penting sekali dan guru kita patut berikan hari ini sebagai ketok tular atau anak tangga pertama untuk sampai di bangku sekolah atau anak didik kita,” beber Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur negara dan reformasi birokrasi, kepemiluan, serta pertanahan dan reforma agraria ini.
Menurut Gus Adhi, kehadiran Pancasila yang semakin jauh dari kehidupan masyarakat ini memicu terjadinya degradasi moral. Disinilah pentingnya wakil rakyat hadir ke lembaga-lembaga pendidikan, memberikan kepada guru, memberikan kepada para siswa sehingga mereka semakin dekat dengan etos Pancasila yang saat ini hanya masih dalam tataran logos.
“Ini penting sekali kita laksanakan bagaimana guru mengajar dengan penuh kasih sayang, bagaimana guru tetap mengingatkan perilaku-perilaku Pancasila sehingga di zaman globalisasi ini kita hidup dengan gadget tetap dekat dengan Pancasila. Itu kira-kira tujuan kita ke sini,” ujar wakil rakyat yang sudah dua periode mengabdi di DPR RI yang sukses mengawal dan memperjuangkan lahirnya Undang-Undang Provinsi Bali.
Selain persoalan degradasi moral, demokrasi di Indonesia juga dinilai kurang berjalan bagus karena terlalu kebablasan dari sisi etika politiknya, tingginya cost politik dan makin maraknya praktik politik uang atau money politic.
”Jadi ada dua persoalan besar bangsa yakni etos Pancasila dan yang kedua perjalanan demokrasi bangsa, karenanya saya mengangkat tema ini Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan Dalam Menyongsong Pemilu Serentak 2024. Dalam Pancasila kita tekankan pentingnya nilai moral dan saya juga ingin mengajak Bapak Ibu Guru sebagai pengarah kepada masyarakat bahwa suara kita untuk Indonesia,” kata politisi Golkar asal Jro Kawan Kerobokan, Kabupaten Badung itu.
Gus Adhi juga mengingatkan kembali visi dan misi bernegara berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Visi negara Indonesia yakni menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (wie)