SEMARAPURA | patrolipost.com – STT Yowana Bhakti Banjar Sampalan, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan kegiatan bazar.
Bazar menghadirkan performance artis-artis Bali ternama mulai Kis Bali, Mercy Band, Dj hingga band lokal Nusa Penida. Bazar bertajuk Nautika Rasa mengkemas nuansa budaya pesisir dalam kegiatan tersebut.
Dekorasi juga menyesuaikan dengan tema, unsur pesisir tak lepas dari ornament yang mempercantik tampilan suasana bazar yang digelar di Balai Banjar Sampalan. Perahu tradisional Bali menjadi icon bazaar kali ini, tentunya unsur pesisir lainnya memberikan tambahan memperindah suasana.
Ketua STT Yowana Bhakti I Dewa Gede Kelvin saat dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024) mengatakan, bazar merupakan bagian kreativitas sekaha teruna dalam menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kesatuan membangun persepsi demi satu tujuan bagaimana mensukseskan gelaran ini. Sisi lain, kegiatan ini merupakan adu kreativitas baik segi kreativitas seni dan musik. Pengalaman yang didapat saat kuliah atau bekerja setelah masuk menjadi anggota sekaha teruna diterapkan, dilaksanakan dan memberikan tuntunan bagi anggota yang masih baru jadi anggota.
“Kegiatan ini tidak sebatas gelaran seni dan musik tetapi membangun etos kerja dimana menyatukan ide dan kreativitas di tengah keragaman karakter. Penyesuaian hal yang penting untuk membangun persepsi,“ ujarnya.
Nautika Rasa menurut I Dewa Kelvin Junaidi, menghubungjan diantara dua hal. Pertama, tentang “ Nautika’ yang berarti berhubungan dengan laut. Dan soal rasa yang telah bagian dari empati dan simpati stakeholder masyarakat. Hubungan antara nautika dan rasa merupakan dimensi perasaan manusia yang digambarkan seperti laut atau samudera. Ekologi kolektif, bukan saja nelayan dilihat dari laut yang menyediakan sumber ekonomi, pangan, dan juga peran penting terhadap ketahanan iklim untuk dijaga bersama.
“Bali tak terlepas dari unsur budaya yang lahir dari peradaban pesisir dan agraris. Seperti hal Nusa Penida yang merupakan daerah pesisir terletak di tenggara Bali. Masyarakat bergantung hidup dari pesisir dan berkembang menjadi tujuan pariwisata. Sektor bahari menjadi tumpuan hidup dunia pariwisataan di Nusa Penida. Geneologi budaya selaras dengan dampak berkembang pariwisata, dua sisi mata koin dampak yang ditimbulkan. Pelestarian, konservasi bahari serta budaya yang menyertakan perlu digemakan secara kolektif sustainability,“ tuturnya.
Sementara Ketua Panitia I Dewa Gede Willy Widyana menyampaikan persiapan sudah jauh-jauh hari mematangkan gelaran ini agar maksimal mempersembahkan kepada khalayak ramai. Menyatukan berbagai karakteristik setiap anggota dan menyakinkan mereka sangatlah susah di tengah kesibukan masing-masing anggota lebih lagi setengahnya berada di Denpasar baik yang kuliah maupun kerja. Dari sana semangat untuk bertumbuh dan mengembangkan ide yang didapat saat kerja maupun kuliah ditumpahkan di gelaran ini.
“Bazar yang dilaksanakan selama dua hari menampilkan artis-artis Bali ternama dan juga band-band lokal Nusa Penida. kami berupaya maksimal mungkin mempersembakan kepada pengunjung yang hadir dan akan memberikan kenangan yang menarik,“ harap Dewa Willy. (855)